Kamis, 01 Januari 2015

Tentukan Jalan dan Berlarilah

Tentukan Jalan dan Berlarilah

OPINI | 02 October 2013 | 17:10
“What is the use of running when we are not in the right road?” - German Proverb


Sebuah ungkapan sederhana agar kita mampu mencari jalan yang tepat dahulu, sebelum akhirnya berlari kencang. Tentu kita pernah membaca atau pernah mendengar kisah petualangan, para pendekar yang mengembara dan membela kebenaran, menolong yang lemah dan menegakkan keadilan, mereka berusaha untuk tetap menempuh “jalan kebenaran”
demikian pula pernah membaca kisah dari negeri sakura, para samurai yang berjuang untuk tetap di “jalan pedang”,

sebuah jalan kehidupan bagi mereka, kisah perjuangan yang berisi riwayat dan hikayat, semangat jiwa, semangat pengorbanan, cinta kasih, melintasi badai kesulitan, menempuh penderitaan, tempaan dan gemblengan yang mereka alami bukanlah sebuah pemainan, namun sebuah jalan mendaki dan sulit, penuh cucuran keringat dan bahkan tetesan darah, duka, derita, nestapa, kesulitan, masalah dalam kehidupan,
seorang gemblengan adalah seorang yang telah mampu mengenal diri sendiri seutuhnya, semua kelemahan dan kelebihannya, memahami jati dirinya, memahami keberadaannya, lalu langkah atau tahap berikutnya, mampu mengenal alam sekitarnya, mampu membaca alam yang meliputinya,menjadi bagian dari alam, menyatu dalam alam dan kehidupannya. Seorang yang mampu mengerti ini, akan mulai mampu menentukan jalan hidup, misalnya bagi seorang samurai dalam contoh diatas, adalah jalan pedang, jalan hidupnya, jalan kehidupannya, takdirnya. Apakah ” jalan ” itu, mengapa mereka begitu kuat dan teguh menempuh jalan ini
jalan yang begitu berat, jalan yang begitu penuh penderitaan, apa yang mereka cari.
Jalan dalam bahasa Cina disebut dengan “Tao” dan dalam bahasa Jepang disebut “Do”. Bagaimana caranya menemukan jalan?.
Jalan dapat ditemukan dengan meniru, mencari, dan menemukan. Tetapi jika memodifikasi dan mencampurnya dengan elemen diri, dan jadilah jalan kreasi kita. Itulan jalan. Jalan panjang telah dilaluinya, jalan kehidupan yang terjal, mendaki dan sulit. Jalan mencapai posisi dan keadaan saat ini.
Sebuah langkah awal yang terasa berat dan menyiksa.
Namun perjalanan panjang telah membuktikan, jalan panjang itu akan mampu mudah dilalui ketika ada sebuah “tujuan hidup”.
Mencari makna kehidupan dalam setiap hal,
Sebuah perjalanan yang seolah fiksi, seperti fantasi,
seperti mimpi tetapi penuh realitas kehidupan.
Sebuah getar yang digetarkan ternyata mampu
menguak rahasia alam yang luar biasa,
beraneka ragam keindahan, beraneka ragam keanehan.
Sulit dimengerti. Luar biasa. Takjub dan mempesona.
Hanya kesadaran yang mampu membaca,
hanya kesadaran yang mampu melihat keindahan demi keindahan,
keajaiban demi keajaiban.
Jalan panjang kehidupan ini yang awalnya begitu sulit mampu dilalui
akan dilalui dengan sederhana ketika ada rasa “cinta”.
Jalan cinta untuk mengamati kehidupan ini yaitu dunia (realitas hidup),
menjadi sebuah realitas (mimpi dan kenyataan).
mewujudkan harapan tidaklah mudah
mewujudkan impian memerlukan kekuatan dan energy yang luar biasa
maka bersiaplah untuk menghimpun kekuatan
bersiaplah mengumpulkan energy
membangun mimpi menjadi sebuah kenyataan
mewujudkan alam dimensi 4 menjadi nyata di dimensi 3 kita
Bersyukurlah, bahwa dimensi waktu telah dipercepat
waktu yang diperlukan orang dahulu mewujudkan mimpi sangat lama
maka dalam kurun waktu sekarang akan menjadi sangat cepat (relatif cepat)
namun juga berhati-hatilah
karena apa yang ada dalam bathin para ksatria juga akan mewujud ke dimensi 3 kita ini
walaupun mungkin bentuknya tak serupa, tetapi realitasnya mewujud
maka dunia inipun akan lebih ramai
dengan beraneka tingkah laku “manusia”
yang tidak lumrah di jaman dahulu
Mari kita yakini jalan hidup kita dahulu,
selanjutnya setelah yakin itulah jalan yang benar
maka larilah dengan sekuat kemampuan kita mencapai garis finishnya


tak ada gunanya berlari kencang, bila kita berada di jalur yang salah
karena tak akan sampi di tempat tujuan.

Tidak ada komentar: