Kamis, 01 Januari 2015

luruh dalam istighfar

luruh dalam istighfar

OPINI | 02 October 2013 | 17:06
Duh Tuhanku…
dalam istighfar aku mendatangimu
aku datang dari depan, dari belakang, dari atas dan dari belkang
aku datang dari yang lampau dan dari yang akan datang
aku yang ada dan aku yang tiada
aku yang mengerti dan aku yang tak tahu apapun
aku yang sadar dan aku yang tak sadar
aku yang merasakan dan tak merasakan apapun
aku yang penuh pengharapan dan aku yang tak menginginkan apapun

Duh Tuhanku
begitu berat aku mengenalMu
kutanyakan ke segenap penjuru
adakah yang mengertiMu, seolah mereka semua begitu dekat dan mengenalMu
sepertinya mereka semua mengaku dan menjadi juru bicaraMu
namun adakah yang benar telah bertemu denganMu
adakah yang mengenal tempatMu
adakah yang mengerti sifatMu
adakah yang menyadari sebenar kenyataanMu
sedang semuanya dalam “prasangka” belaka

dan itupun aku…semua ada dalam prasangkaku
semua dalam persepsi dan keyakinanku
benar salah, baik buruk, derita bahagia
ada dalam keyakinan semata
ada dalam diri sang aku
ketika sang aku berkata
dan sang aku yang mengaku

Duh Gustiku
tiada henti aku menyapaMu
ternyata aku tetap saja selalu sendiri
aku tetap saja tak tahu tentang diriMu
yang ada adalah catatan-catatan harianku
pelajaran demi pelajaran yang kubaca
kupelajari, kudengar dan kuyakini
tetap saja aku tak mampu mengenalMu
dan akalku tetap selalu bertanya
dan jiwaku selalu ingin merasakan
dan rasa itu selalu silih berganti
yang semakin naik turun bagai gelombang tsunami
..
dan aku mengerti sang aku
aku mengerti sang jiwaku
aku mengerti sang ruhku
aku tahu karena aku tahu
aku sadar karena aku menyadari
saat aku tahu
dan saat aku sadar
ketika ada kesadaran yang meliputiku
ketika ada pengetahuan yang menguasaiku
dan kesadaran itu bukan milikku
dan penmgetahuan itu bukan punyaku
maka tak layaklah aku mengaku-aku
..
Duh Gusti kang Murbeng Dumadi
aku hanya mampu berserah diri
perjalankan aku menurut rencanaMu
yang aku tak tahu dimana akhirnya
beri aku kekuatan untuk melakukannya
karena kekuatan itu hanya milikMu
beri aku kesabaran untuk menjalaninya
karena jalan itu tak sanggup kulakukan
beri api semangat yang membara untuk mewujudkan
dalam kesungguhan kemampuan yang Kau berikan
dalam segala keterbatasan yang kumiliki
karena hanya itulah yang mampu kulakukan

Duh Gustiku
aku tak mampu merubah apapun
bila itu tak Kau kehendaki
aku tak bisa mewujudkan apapun
bila itu tak Kau jadikan
Engkau lebih tahu yang terbaik
dan Engkau mengerti apa yang Kau inginkan
dan Engkau perlakukan apapun sesuai yang Kau kehendaki
sekalipun aku menentang dan menolakMu, apa artinya
sekalipun aku ingin mengabarkan ke semuanya ini, apa gunanya
sekalipun aku ingin membongkar langit dan mengaduk lautan
apakah mungkin?
selain hanya akan menambah kerusakan di muka bumi ini saja

maka Tuhanku
biar kututup mataku
agar bisa kugunakan mataMu untuk melihat
biar kututup tangan dan kakiku
agar kugunakan kaki dan tangan ini menjadi alatMu
biar kubuka hatiku
agar bisa kuisi dengan rencana-rencanaMu
..
karena aku telah tak ada di saat ini
aku ada di masa lampau dan masa datang
yang ada adalah jiwa telah kuserahkan kepadaMu

aku tidak bisa memberika apapun kepadaMu
karena Engkaulah pemilik segalanya
setidaknya aku memberikan rasa syukurku
dan aku selalu mengingatMu setiap sadarku
dan selalu memohon ampunanMu
atas kesombongan, kesalahan dan kelemahan diriku
dan sungguh Engkau lebih mengerti itu
dibanding diriku sendiri
kuserahkan diriku dalam kasih dan sayangMu
berikanlah rahmat untukku
untuk semua  saudaraku
dan untuk semua mereka yang Kau kasihi disini

Tidak ada komentar: