Point 3: Sejatining Roso-roso Sejati
OPINI | 06 November 2013 | 12:30
Nikmat yang dilupakan
seorang yang merasakan sakit dan mendadak sembuh akan merasakan nikmat yaitu sembuh atau sehat
seorang miskin yang mendapatkan uang akan merasakan nikmatnya kaya atau nikmatnya memiliki uang
seorang yang terkurung dalam penjara akan merasakan nikmatnya bebas ketika dibebaskan
perubahan rasa inilah yang menimbulkan “rasa nikmat”
seorang yang dalam keadaan sehat terus, akan kesulitan merasakan sehat sebagai nikmat
nikmat sehat baginya telah terlupakan, tidak disadarinya atau bahkan didustakan olehnya
baginya adalah sebuah kewajaran untuk sehat karena dia telah berusaha dengan kemampuannya
menjaga diri, berolah raga, makan makanan bergizi dan lain sebagainya
sehat adalah sebuah keharusan dan sebuah kepastian baginya
dia tidak pernah merasakan hal itu sebagai sebuah kenikmatan
namun dia barulah akan merasakan kehilangan ketika nikmat itu lenyap darinya
dia barulah merasakan betapa nikmatnya sehat itu ketika sehat hilang darinya
dia baru menyadari arti “nikmat” nya sehat ketika terjadi perubahan rasa
yaitu dari sehat menjadi sakit, dan begitu pula sebaliknya
ketika dari sakit menjadi sehat, diapun mampu memahami arti nikmatnya sehat
jadi perubahan “rasa” ini untuk mengingatkan manusia tentang “makna nikmat”.
Seorang yang terkurung dalam penjara yang sempit dan gelap
akan membayangkan dan mengkhayalkan nikmatnya udara pagi,
nikmatnya kehangatan sinar matahari pagi, nikmatnya kebebasan
sebuah kenikmatan yang merupakan surga baginya, kenikmatan yang tak dimilikinya
tapi coba tanya kepada sebagian besar diri kita saat ini, apakah benar?
apakah kita merasa nikmat dengan udara pagi?….
apakah kita merasa nikmat dengan kehangatan sinar matahari pagi?…..
apakah kita merasa nikmat dengan kebebasan kita di hari ini?….
apakah kita merasa nikmat dengan kecerahan sinar matahari yang bersinar?….
tanyakan pada diri sendiri dan jawab dengan jujur.
maka kitapun akan merasa segala sesuatu yang ada hari ini dan pagi ini adalah wajar
kejadian pagi ini biasa saja, segala sesuatu tidak ada yang istimewa.
berjalan sebagaimana halnya kemarin, teramat sangat biasa… tiada rasa nikmat
coba bayangkan anda yang tengah bebas saat ini harus terperosok di dalam lubang
dan tidak mampu keluar, dua atau tiga hari, seolah tiada harapan untuk keluar
dalam gelap dan pengapnya udara gua tanpa harapan, tiada siapapun … tiada pertolongn
perubahan kondisi rasa ini akan memunculkan pemahaman yang luar biasa
akan rasa nikmat yang terlupakan yang tak disadari sebelumnya atau nikmat yang didustakan
yaitu: nikmat kebebasan, nikmat udara segar, nikmat cerahnya matahari pagi.
masih sangat banyak contoh yang mampu disandingkan dan mampu dihadapkan
ke hadapan kita, bagi mereka yang telah melewati rasa ini, maka akan mampu merasakan nikmatnya itu
atau bagi mereka yang telah kehilangan rasa ini, maka mereka mampu mengerti betapa berharganya dan nikmatnya itu
- coba tanyakan kepada seorang tua yang telah ringkih dan lemah, bagaimana nikmatnya masa muda
- coba tanyakan kepada seorang yang tengah sakit parah, bagaimana nikmatnya sehat
- coba tanyakan kepada seorang yang mendadak lumpuh, bagaimana nikmatnya berjalan
- coba tanyakan kepada seorang yang mendadak buta, bagaimana nikmatnya penglihatan
- coba tanyakan kepada seorang tiba-tiba tuli, bagaimana nikmatnya musik dan suara
- coba tanyakan kepada yang sedang kelaparan, bagaimana nikmatnya makanan
- coba tanyakan kepada yang insomnia, bagaimana nikmatnya tidur
- coba tanyakan kepada mereka yang tiada kasih sayang dan terasing, bagaimana nikmatnya persaudaraan dan cinta kasih
- coba tanyakan kepada pejalan di gurun pasir, bagaimana nikmatnya angin sejuk udara pegunungan
- coba tayakan kepada yang membeku di dinginya udara salju, bagaimana nikmat dan hangatnya rumah dan selimut tebal
- coba tanyakan kepada seorang yang kehilangan yang dikasihi, bagaimana gembira dan bahagianya hidup bersama yang terkasih
- coba tanyakan kepada orang yang baru kehilangan ……
- coba tanyakan kepada orang yang tak memiliki…
- coba tanyakan kepada siapa saja ….
- coba tanyakan apa saja
coba tanya kepada diri sendiri
apa saja yang dimiliki
apa yang yang tak dimiliki
apa saja yang belum dimiliki
apa saja yang ingin dimiliki
apa saja yang telah kehilangan
cobalah amati
cobalah lihat sekeliling
coba rasakan
coba rasakan perubahan rasa
atas itu semua, coba amati
apakah sensasinya?
rasa akan berubah-ubah, tak menentu
senang sedih, gembira duka… bahagia derita
silih berganti … luar biasa
perubahan rasa inilah yang menimbulkan rasa nikmat
inilah kenikmaan bagi manusia: Perubahan atau pergerakan atau perpindahan
saat bergerak maka menimbulkan nikmat
saat berpindah maka menimbulkan nikmat
saat diam maka tiada rasa apapun
bayangkan orang yang berada di udara segar, maka rasanya biasa saja
namun tanyakan orang yang baru saja keluar dari kamar beku
dia akan berkata: hangat dan nikmatnya udara di sini
amati orang yang baru keluar dari kamar tungku api,
dia akan merasa kesegaran dan kenyamanan, nikmat yang luar biasa
coba amati rasa, ketika udara dingin lalu masuk ke bak air panas
betapa nikmatnya, namun setelah berada di dalam sekian lama maka rasa nikmat itu hilang
coba keluar dan kedinginan lagi, dan masuk ke bak lagi, maka terasa lagi nikmat itu
kenikmatan hanya terjadi sekilas atau sebentar, sehingga harus terjadi berulang-ulang
masuk dan keluar, lalu masuk lagi dan keluar lagi, karena ketika berada di dalam justru tidak lagi merasakan nikmat
coba amati saat makan atau minum.
saat nikmat hanya terjadi sekilas yaitu saat menelan, coba makanan tetap berada di mulut dan biarkan saja
satu jam, dua jam maka tidak ada rasa apapun, kilasan rasa nikmat hanya sekejap, sehingga kita memerlukan
pengulangan, makan dan makan, diulang dan diulang, terus menerus, ada dan tiada, proses kenikmatan yang sekejap
demikian pula dengan hal-hal yang negatif misalnya rasa sakit,
ketika berada di sakit dan berada di posisi itu, disitu terus justru tidak lagi merasakan sakit,
namun yang sebetulnya sakit adalah rasa sakit yang berulang-ulang
sakit lalu sembuh dan mendadak sakit lagi, contohnya orang yang pernah merasakan sakit gigi
tentu mengerti dan tahu apa sakit itu, saat menunggu denyut kesakitan berikutnya adalah siksaan yang luar biasa
ketika sudah sakit dan tidak ada jeda lagi, maka justru terasa biasa, namun denyut sakit sembuh dan sakit lagi
berdenyut terus menerus adalah sebuah perubahan yang menyiksa
Point 3: Perhatikan rasa, amati, berada di atas rasa, memahami apa itu rasa
berada di luar dan berada di dalam
berada di atas dan berada di bawah
bersamanya dan di luarnya meliputi
Kenali rasa (jiwa/hati) maka akan mulai mengenali diri sendiri
seorang yang merasakan sakit dan mendadak sembuh akan merasakan nikmat yaitu sembuh atau sehat
seorang miskin yang mendapatkan uang akan merasakan nikmatnya kaya atau nikmatnya memiliki uang
seorang yang terkurung dalam penjara akan merasakan nikmatnya bebas ketika dibebaskan
perubahan rasa inilah yang menimbulkan “rasa nikmat”
seorang yang dalam keadaan sehat terus, akan kesulitan merasakan sehat sebagai nikmat
nikmat sehat baginya telah terlupakan, tidak disadarinya atau bahkan didustakan olehnya
baginya adalah sebuah kewajaran untuk sehat karena dia telah berusaha dengan kemampuannya
menjaga diri, berolah raga, makan makanan bergizi dan lain sebagainya
sehat adalah sebuah keharusan dan sebuah kepastian baginya
dia tidak pernah merasakan hal itu sebagai sebuah kenikmatan
namun dia barulah akan merasakan kehilangan ketika nikmat itu lenyap darinya
dia barulah merasakan betapa nikmatnya sehat itu ketika sehat hilang darinya
dia baru menyadari arti “nikmat” nya sehat ketika terjadi perubahan rasa
yaitu dari sehat menjadi sakit, dan begitu pula sebaliknya
ketika dari sakit menjadi sehat, diapun mampu memahami arti nikmatnya sehat
jadi perubahan “rasa” ini untuk mengingatkan manusia tentang “makna nikmat”.
Seorang yang terkurung dalam penjara yang sempit dan gelap
akan membayangkan dan mengkhayalkan nikmatnya udara pagi,
nikmatnya kehangatan sinar matahari pagi, nikmatnya kebebasan
sebuah kenikmatan yang merupakan surga baginya, kenikmatan yang tak dimilikinya
tapi coba tanya kepada sebagian besar diri kita saat ini, apakah benar?
apakah kita merasa nikmat dengan udara pagi?….
apakah kita merasa nikmat dengan kehangatan sinar matahari pagi?…..
apakah kita merasa nikmat dengan kebebasan kita di hari ini?….
apakah kita merasa nikmat dengan kecerahan sinar matahari yang bersinar?….
tanyakan pada diri sendiri dan jawab dengan jujur.
maka kitapun akan merasa segala sesuatu yang ada hari ini dan pagi ini adalah wajar
kejadian pagi ini biasa saja, segala sesuatu tidak ada yang istimewa.
berjalan sebagaimana halnya kemarin, teramat sangat biasa… tiada rasa nikmat
coba bayangkan anda yang tengah bebas saat ini harus terperosok di dalam lubang
dan tidak mampu keluar, dua atau tiga hari, seolah tiada harapan untuk keluar
dalam gelap dan pengapnya udara gua tanpa harapan, tiada siapapun … tiada pertolongn
perubahan kondisi rasa ini akan memunculkan pemahaman yang luar biasa
akan rasa nikmat yang terlupakan yang tak disadari sebelumnya atau nikmat yang didustakan
yaitu: nikmat kebebasan, nikmat udara segar, nikmat cerahnya matahari pagi.
masih sangat banyak contoh yang mampu disandingkan dan mampu dihadapkan
ke hadapan kita, bagi mereka yang telah melewati rasa ini, maka akan mampu merasakan nikmatnya itu
atau bagi mereka yang telah kehilangan rasa ini, maka mereka mampu mengerti betapa berharganya dan nikmatnya itu
- coba tanyakan kepada seorang tua yang telah ringkih dan lemah, bagaimana nikmatnya masa muda
- coba tanyakan kepada seorang yang tengah sakit parah, bagaimana nikmatnya sehat
- coba tanyakan kepada seorang yang mendadak lumpuh, bagaimana nikmatnya berjalan
- coba tanyakan kepada seorang yang mendadak buta, bagaimana nikmatnya penglihatan
- coba tanyakan kepada seorang tiba-tiba tuli, bagaimana nikmatnya musik dan suara
- coba tanyakan kepada yang sedang kelaparan, bagaimana nikmatnya makanan
- coba tanyakan kepada yang insomnia, bagaimana nikmatnya tidur
- coba tanyakan kepada mereka yang tiada kasih sayang dan terasing, bagaimana nikmatnya persaudaraan dan cinta kasih
- coba tanyakan kepada pejalan di gurun pasir, bagaimana nikmatnya angin sejuk udara pegunungan
- coba tayakan kepada yang membeku di dinginya udara salju, bagaimana nikmat dan hangatnya rumah dan selimut tebal
- coba tanyakan kepada seorang yang kehilangan yang dikasihi, bagaimana gembira dan bahagianya hidup bersama yang terkasih
- coba tanyakan kepada orang yang baru kehilangan ……
- coba tanyakan kepada orang yang tak memiliki…
- coba tanyakan kepada siapa saja ….
- coba tanyakan apa saja
coba tanya kepada diri sendiri
apa saja yang dimiliki
apa yang yang tak dimiliki
apa saja yang belum dimiliki
apa saja yang ingin dimiliki
apa saja yang telah kehilangan
cobalah amati
cobalah lihat sekeliling
coba rasakan
coba rasakan perubahan rasa
atas itu semua, coba amati
apakah sensasinya?
rasa akan berubah-ubah, tak menentu
senang sedih, gembira duka… bahagia derita
silih berganti … luar biasa
perubahan rasa inilah yang menimbulkan rasa nikmat
inilah kenikmaan bagi manusia: Perubahan atau pergerakan atau perpindahan
saat bergerak maka menimbulkan nikmat
saat berpindah maka menimbulkan nikmat
saat diam maka tiada rasa apapun
bayangkan orang yang berada di udara segar, maka rasanya biasa saja
namun tanyakan orang yang baru saja keluar dari kamar beku
dia akan berkata: hangat dan nikmatnya udara di sini
amati orang yang baru keluar dari kamar tungku api,
dia akan merasa kesegaran dan kenyamanan, nikmat yang luar biasa
coba amati rasa, ketika udara dingin lalu masuk ke bak air panas
betapa nikmatnya, namun setelah berada di dalam sekian lama maka rasa nikmat itu hilang
coba keluar dan kedinginan lagi, dan masuk ke bak lagi, maka terasa lagi nikmat itu
kenikmatan hanya terjadi sekilas atau sebentar, sehingga harus terjadi berulang-ulang
masuk dan keluar, lalu masuk lagi dan keluar lagi, karena ketika berada di dalam justru tidak lagi merasakan nikmat
coba amati saat makan atau minum.
saat nikmat hanya terjadi sekilas yaitu saat menelan, coba makanan tetap berada di mulut dan biarkan saja
satu jam, dua jam maka tidak ada rasa apapun, kilasan rasa nikmat hanya sekejap, sehingga kita memerlukan
pengulangan, makan dan makan, diulang dan diulang, terus menerus, ada dan tiada, proses kenikmatan yang sekejap
demikian pula dengan hal-hal yang negatif misalnya rasa sakit,
ketika berada di sakit dan berada di posisi itu, disitu terus justru tidak lagi merasakan sakit,
namun yang sebetulnya sakit adalah rasa sakit yang berulang-ulang
sakit lalu sembuh dan mendadak sakit lagi, contohnya orang yang pernah merasakan sakit gigi
tentu mengerti dan tahu apa sakit itu, saat menunggu denyut kesakitan berikutnya adalah siksaan yang luar biasa
ketika sudah sakit dan tidak ada jeda lagi, maka justru terasa biasa, namun denyut sakit sembuh dan sakit lagi
berdenyut terus menerus adalah sebuah perubahan yang menyiksa
Point 3: Perhatikan rasa, amati, berada di atas rasa, memahami apa itu rasa
berada di luar dan berada di dalam
berada di atas dan berada di bawah
bersamanya dan di luarnya meliputi
Kenali rasa (jiwa/hati) maka akan mulai mengenali diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar