Berjalan pelahan, menatap hamparan hijau lereng di antara sungai
dari kejauhan ditimpa kilaunya matahari
selalu saja mengingatkan akan senyum yang selalu lembut di bibirmu
sesegar tomat yang masak begitu ranum dan tipis dan halus
yang sering kau mainkan dan gigit saat bercerita
sorot matamu yang seteduh aliran sungai di kejauhan
dari kejauhan ditimpa kilaunya matahari
selalu saja mengingatkan akan senyum yang selalu lembut di bibirmu
sesegar tomat yang masak begitu ranum dan tipis dan halus
yang sering kau mainkan dan gigit saat bercerita
sorot matamu yang seteduh aliran sungai di kejauhan
Berjalan perlahan, menatap kejauhan
selalu mengingatkanku, kepadamu
pohon yang tegak kokoh di kejauhan sana
sepertinya mengingakan keteguhanmu
sendiri di hempas angin musim dingin
kokoh di bahar teriknya musim panas
kau tetap hidup dalam kerianganmu
lincah dan hidup dalam kehidupan dan dirimu
…
sering aku bertanya kepadamu
apakah yang membuatmu nampak begitu hidup dan berseri
saat kau ada di hadapanku
dengan lembut kau akan bercerita tentang indahnya alam
atau ketika kulihat begitu lincah dan gesitnya dirimu
berkejaran dalam kesulitan hidup yang tak kunjung usai
dan kaupun akan bercerita tentang kekuatan alam semesta
lihatlah batu karang yang penuh keteguhan
pandanglah makhluk lemah yang mempertahankan hidup
perhatikan tumbuhan yang tak mampu bergerak
dan mereka tetap dalam kekuatannya
…
dan aku tetap tak mampu mengerti tentang maksudmu
dan dengan lembut kau bernyanyi
tentang kasih ibu yang tak terhingga
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia
..
sepertinya aku setengah mengerti namun agak ragu
..
dan dengan senandung yang mempersona
kau nyanyikan lagu cinta
lagu tentang ibu, tentang ibu pertiwi
tentang kasih ibu, tentang kasih sayang alam
tentang kasih yang selalu ada di anatara kita
kita hanya perlu mendekap dan memelukselalu mengingatkanku, kepadamu
pohon yang tegak kokoh di kejauhan sana
sepertinya mengingakan keteguhanmu
sendiri di hempas angin musim dingin
kokoh di bahar teriknya musim panas
kau tetap hidup dalam kerianganmu
lincah dan hidup dalam kehidupan dan dirimu
…
sering aku bertanya kepadamu
apakah yang membuatmu nampak begitu hidup dan berseri
saat kau ada di hadapanku
dengan lembut kau akan bercerita tentang indahnya alam
atau ketika kulihat begitu lincah dan gesitnya dirimu
berkejaran dalam kesulitan hidup yang tak kunjung usai
dan kaupun akan bercerita tentang kekuatan alam semesta
lihatlah batu karang yang penuh keteguhan
pandanglah makhluk lemah yang mempertahankan hidup
perhatikan tumbuhan yang tak mampu bergerak
dan mereka tetap dalam kekuatannya
…
dan aku tetap tak mampu mengerti tentang maksudmu
dan dengan lembut kau bernyanyi
tentang kasih ibu yang tak terhingga
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia
..
sepertinya aku setengah mengerti namun agak ragu
..
dan dengan senandung yang mempersona
kau nyanyikan lagu cinta
lagu tentang ibu, tentang ibu pertiwi
tentang kasih ibu, tentang kasih sayang alam
tentang kasih yang selalu ada di anatara kita
dan hanyut dalam cinta yang sebenarnya
cinta yang bersumber bukan di alam ini
cinta yang berasal dari surga
yang meliputi seluruh alam semesta ini
begitu dekatnya cinta kasih itu
bahkan lebih dekat dari urat leher kita
dan kaupun hanya perlu menerimanya
itu saja…
semudah itu
…
sesederhana itu
..
dan kaupun akan hanyut dalam kebahagian cinta kasih
kebahagiaan tak bertepi yang berujud di alam gaib
bahkan lebih dekat dari urat leher kita
dan kaupun hanya perlu menerimanya
itu saja…
semudah itu
…
sesederhana itu
..
dan kaupun akan hanyut dalam kebahagian cinta kasih
kebahagiaan tak bertepi yang berujud di alam gaib
….
…
dan kau berbisik lirih kepadaku:
namun sayangnya
kaupun akan mengabaikan itu
kaupun akan mengabaikan itu
sekalipun itu kukatakan kepadamu
akan kau abaikan
sekalipun kuteriakkan kepadamuakan kau abaikan
akan tetap saja kau abaikan
..
sekalipun ku memohon kepadamu
tak akan kau perdulikan
..
sekalipun kuberlutut dan mengiba agar kau menerima
akan tetap kau campakkan itu
..bahkan kupaksa sekalipun
kau akan tetap mengingkarinya
karena bagimu: ini tak nyata
padahal suatu saat kaupun akan hilang
yang tersisa hanyalah cinta kasih itu
yang akan dikenang selamanya
yang tersisa hanyalah cinta kasih itu
yang akan dikenang selamanya
Aku merindukan saat bersamamu
dan semua nasehat indahmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar