Senin, 23 Desember 2013
Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu
Minggu, 22 Desember 2013
Pak Tua
PAK TUA
Mandalajati Niskala; Bandung,11 Maret 2000
Untaian nada 1998 terdengar sumbang tak beraturan.
Dari sekian suasana terkumpul meruncingkan benci-benci.
Bahkan seolah sesama musuh bersatu.
Mendesak menekan tubuh yang renta.
Dan hampir terlempar jurang.
Semua membawa judul lagu lama.
Lagu suara rakyat jelata.
Tentu saja Pak Tua terperanjat.
Tak mampu menahan gelombang masa menghempas.
Topan itu kan menyapu Bapak Tua macan lumpuh.
Bahkan siapa saja yang coba mendekatinya.
Semua berkhianat jadinya.
Bubar mencari selamat.
Cukuplah akhirnya
Pak Tua menanggung dosa semesta.
Dari dirinya yang sedang di akhiri menuju khusnul khatimah.
Namun yang kabur membuang puntung.
Cepat-cepat mencuci tangan.
Padahal katanya 11 Maret ’66:
Dia penyelamat bangsa.
1 Oktober ’66:
Pahlawan sejati pengkikis gembong komunis.
Aku tahu saat itu semua berseru: Hidup Bapakku.
Bahkan 32 tahun lamanya
Menyandang gelar Begawan Pembangunan.
Tadinya aku tepekur bingung.
Siapa gerangan penyusun cerita dibali layar ?
Yang menciptakan pahlawan gagah.
Lalu dijadikan macan renta tak bertulang.
Namun kini aku ingat.
Karena firasat 5 tahun yang lalu mengabariku.
Ketika Pak Tua datang dalam tidurku.
Bercerita terbata-bata dengan mata berkaca-kaca.
Menepuk pundakku dari belakang lalu meminta saran.
Aku terheran dan iba.
Padahal dia adalah seteru batinku.
Saudaraku dibantai di Aceh, Lampung dan Tanjung Priuk.
Dia buka sebuah rahasia penumbang tahta
Ketika dia siap menjadi musuh penguasa Dunia
Musuh sekampung akan terhasut.
Mengungkap luka-luka lama.
Sejarah duka Sang Proklamator menimpa dirinya.
Gelombang masa dan Mahasiswa.
Walau hanya sekedar alat pendakwa yang bisa resah karena rekayasa alur cerita.
Ampuh menjadi senjata pamungkas yang memilukan.
Aku tahu siapa gerangan pencipta resah.
Dan aku dilarangnya bercerita, mengumumkan siapa tokoh utama.
Heran aku menjadi kasihan.
Mungkin karena Pak Tua hanyalah boneka yang mulai insyaf.
Dari sekian banyak yang akan mencuat dan ditumbangkan di saat sadar.
Kemudian akan diangkat boneka baru.
Tentu mendapat giliran menumpas saudaraku yang lugu teriak ingin merdeka.
Sekarang aku sadar.
Siapa gerangan Sang Perencana.
Dan aku prihatin Pak Tua terancam mati.
Karena dia memegang kunci rahasia.
Siapa gerangan sutradara dibalik layar.
Yang membiayai keresahan Negeri ini.
Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
Dosa Siapa
DOSA SIAPA
Mandalajati Niskala; Bandung, 30 sept. 1999
Ranting rapuh.
Daun-daun gugur.
Akar yang menghujam mencuat terangkat.
Tak lagi terlihat rindang ceria kota dan lagu pedesaan penawar pilu.
Calon-calon penguasa.
Kapitalis-kapitalis.
Pemuka rakyat.
Dan politisi pencuat lidah.
Berekayasa menuai keserakahan.
Mencari untung.
Apa adanya apa katanya mas media menabur racun.
Memicu subur jelata meronta-ronta.
Pohon kiara raksasa bercabang lebat yang tah pernah berbuah.
Rubuh digeranyang rayap-rayap.
Diri-diri khawatir diktatot proletar datang merajalela.
Salah siapa ?
Dosa siapa ?
Lagu merdu perkotaan berganti onar arak-arakan.
Salah siapa ?
Dosa Siapa ?
Lagu rindu pedesaan berganti jerit tangis ketakutan.
Negeri ini tergelincir.
Terbelah rebah.
Buta mata buta fakta mati hati.
Fitnah dan hasutan merajalela.
Naga-naga pencipta reka menari gembira.
Gajah dan singa renta lumpuh membisu.
Bangsa ini jadilah sasaran fitnah dunia.
Siapa gerangan yang mampu menabur benih kembali ?
Menyuburi tanah gersang negeri ini.
Dengan pepohonan rindang berbuah lebat.
Menjadi pembungkus reka perdaya dan dusta siasat naga.
Namun kelak akan disadari pula.
Siapa gerangan naga berbisa.
Di saat kekuasaan menjelang bubar oleh penumbang kapital.
Salah siapa ?
Dosa semesta merambah.
Lantaran Tuhan hanya dijadikan pajangan.
Dan agama dijadikan hiasan lidah.
Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
http://galuhkiwari.wordpress.com/2011/04/21/ruhsiyah-jelema-manusa/
Puisi dan Lukisan
PUISI DAN LUKISAN
Mandalajati Niskala; Bandung, 21 Juli 2000
Apakah ini sebuah artikulasi ?
Yang satu menyuguhkan alunan kata.
Yang satunya menampilkan tata warna.
Yang satu butuh lantun.
Yang lainnya butuh cahaya.
Yang satu buat telinga.
Yang lainnya buat mata.
Pena dan kwas.
Bagaikan penyair dan pelukis.
Semua orang dapat membuat dan merenungi.
Puisi dan lukisan sama-sama menawarkan tema dan cerita.
Yang satunya dibunyikan dengan kata.
Satunya lagi dipamerkan dengan warna.
Perhatikan ?
Jika aku tulis dan bacakan karya khairil dan Taufiq Ismail.
Dia tersenyum terenyuh.
Tapi jika aku lukis dan pamerkan karya Afandi dan Basuki Abdullah.
Bisa jadi akhli warisnya akan mendakwa.
Bagi Khairil dan Taufiq
Ini apresiasi.
Tapi bagi pihak Afandi dan Basuki Abdulah.
Ini adalah pembajakan.
Aneh bukan ?
Puisi yang bagus gelandanganpun tak butuh.
Lukisan yang indah konglomerat mengejar-ngejar.
Membuat puisi cukup dengan melamun.
Tapi tinta, kanvas dan kuas tidak datang tiba-tiba.
Melarat dan senang adalah cerita lama.
Ibarat sebuah lintasan yang membentang.
Di satu ujung ke ujung lainnya.
Disana kedua seniman berkisah.
Coba kita tanyakan kepada air yang jernih.
Dan api yang datang dan hilang.
Atau kepada hujan dan matahari.
Atau kepada saat yang terus bergerak.
Atau kepada gelombang suara dan cahaya.
Atau kepada hakekat ada dan tiada.
Kepada bertahan dan musnah.
Atau kita himpun lebih banyak lagi ?
Coba saja yang satu ini.
Khairil Anwar.
Sajak Aku.
Tak dirawat tak pernah musnah.
Banyak lukisan menawan tinggal cerita.
Terancam entah dimana rimbanya.
Apakah setiap puisi akan abadi ?
Dan setiap lukisan terancam musnah ?
Renungi ini !
Yang buta mata mampu menikmati syair.
Yang tuli bisu dapat menatap lukisan.
Puisi dan lukisan sarat makna untuk jadi pelajaran.
Jika kita tak tahu apa itu puisi ?
Cari tahu lebih dulu apa itu lukisan ?
Jika tak ada jawaban ?
Lebih baik kita renungkan !
Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
Dalang Dalang
DALANG-DALANG
Mandalajati Niskala; Bandung, 30 Sept. 1999
Si Pandir dan si Bandit berarak-arak memecah kesunyian.
Huru-hara dipelihara menjadi aset media masa.
Bahkan kalau bisa diciptakan sekalian.
Dibelakang meja naga bertolak pinggang.
Mengulum senyum tak nampak menyuruh atau merayu.
Bahkan seolah terancam dijarah dan diperkosa.
Si Pandir dan si Bandit menjadi boneka penumbang sepanjang masa.
Membakar rakyat menciptakan hingar bingar.
Boneka-boneka bodoh.
Nanar tak sadar.
Bercuap katanya murni.
Tak ditunggangi.
Tak dikendali.
Dalang-dalang bertingkat-tingkat mengawal cerita penumbang tahta.
Amerika mafia zagat menyiapkan tangan baja.
Adalah dalang kedzoliman yang menakutkan.
Yahudi meracik taktik.
Dalang dibelakang layar.
Naga jahat saudagar Asia sebagai dalang utama
Pemberi upah semua dalang.
Mas media yang dibayar.
Menyiapkan naskah panas membara mendalangi suasana.
Bandit-bandit politik.
Si dalang lengah yang ambisi kekuasaan.
Si Pandir dan Kutu Kupret.
Dalang emperan paling merugi digaris depan, Menjadi umpan.
Tak dibayar dan hanya haus pujian.
Intelektual pembela rakyat dalang-dalangan.
Pahlawan penakut beraninya berkerubut.
Si Pandir, si Bandit dan dalang lainnya.
Meluluh lantakan Negeri ini.
Namun anehnya tak tahu malu.
Mendapat gelar pahlawan pembela rakyat.
Naga-naga jahat pengeruk harta,
Menggauli Bandit si dalang lengah jadi juragan.
Agar kelak lapangan harta terbuka lunak.
Setiap jaman cerita lama seperti ini berulang-ulang.
Perhatikan !
Kelak si dalang lengah pemilik tahta jadi pecundang.
Saat pulih ingatan dan kesadaran.
Si Pandir dan Bandit baru dibangkit lagi.
Manata naskah penumbang dasyat.
Bergerak menuruti kabar angin multi media.
Cerita dan sengsara berulang-ulang tak berubah
Jika naga tak dicegah.
Atau bangsa tak pernah sadar.
Hadirnya tangan Tuhan di bumi ini.
Yang mampu menghajar lebam si naga jahat.
Dan menyumbat akal jahat ular berbisa.
Seperti dijaman rasul dan para sahabat.
Dan Tuhan menjadi dalangnya.
Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
http://galuhkiwari.wordpress.com/2011/04/21/ruhsiyah-jelema-manusa/
Gunung Gede Bitu
GUNUNG GEDE BITU
ATAU TELAGA BEDAH
ADALAH TERUNGKAPNYA RAHASIA
█▀▀║█▀█║█▀║█▀█║█▀▄║█▀█
▀▀█║█║█║█▀║█║█║█║█║█▄█
▀▀▀║▀▀▀║▀▀║▀║▀║▀▀║║▀║▀
█▀▀║█║║║█▀█║█▀█║█▀█║█
█║█║█║║║█║█║█▀█║█▄█║█
▀▀▀║▀▀▀║▀▀▀║▀▀▀║▀║▀║▀▀▀
▀▀█║█▀█║█║▀▀█
█▀▀║█║█║█║▀▀█
▀▀▀║▀▀▀║▀║▀▀▀
PERHATIKAN TRISULAKATA DENGAN 9
HURUF YG TDK SALING MENGHILANGKAN
INSOEN~DIA (Hubungan Diri Dengan Tuhan)
INI~SOENDA (Kehidupan Ini Namanya Sunda)
IN~DONESIA (Dalam Kelimpahan Rahmat Tuhan)
█║█▀█║█▀▀║█▀█║█▀║█▀█║█▀▄║█║█▀█
█║█║█║▀▀█║█║█║█▀║█║█║█║█║█║█▄█
▀║▀║▀║▀▀▀║▀▀▀║▀▀║▀║▀║▀▀║║▀║▀║▀
█║█▀█║█║█▀▀║█▀█║█▀║█▀█║█▀▄║█▀█
█║█║█║█║▀▀█║█║█║█▀║█║█║█║█║█▄█
▀║▀║▀║▀║▀▀▀║▀▀▀║▀▀║▀║▀║▀▀║║▀║▀
█║█▀█║█▀▄║█▀█║█▀█║█▀║█▀▀║█║█▀█
█║█║█║█║█║█║█║█║█║█▀║▀▀█║█║█▄█
▀║▀║▀║▀▀║║▀▀▀║▀║▀║▀▀║▀▀▀║▀║▀║▀
Perubahan konstruksi huruf~huruf
dari INSOEN~DIA
menjadi INI~SOENDA
kemudian menjadi IN~DONESIA
adalah sebuah KEAJAIBAN ILAHIYAH
SEBAB TIDAK MENGHILANGKAN SATU HURUFPUN.
Ini merupakan rahasia TRISULAWEDA sbb:
INSOEN~DIA = DIMENSI AIR cikal bakal RUH
INI~SOENDA = DIMENSI TANAH cikal bakal WUJUD
IN~DONESIA = DIMENSI API cikal bakal NAFSU
Sunda sesungguhnya Global BUKAN ETNIS
Etnis berasal dari kata Et~Nusa atau Pulau
Tidak pernah ada Pulau Sunda,
Karena Sunda NAMA DUNIA.
SUNDA MILIK KITA SEMUA
Berpusat di PARAHYANGAN TENGAH,
Disebut juga SUNDAPURA SURALAYA.
SUNDA ADALAH FITRAH
DAN JANGAN COBA DIPUNGKIRI
SUNDA ADALAH PEMILIK SELURUH ASET DUNIA.
█▀▀║█║█║█▀█║█▀▄║█▀█
▀▀█║█║█║█║█║█║█║█▄█
▀▀▀║▀▀▀║▀║▀║▀▀║║▀║▀
█▀▄║█▀█║█▀█
█║█║█▄█║█║█
▀▀║║▀║▀║▀║▀
█▀▀║█║█║█▀█║█▀█║█║█
▀▀█║█║█║█║█║█▄█║█▀█
▀▀▀║▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀║▀
█▀█║█▀▄║█▀█║█║║║█▀█║█║█
█▄█║█║█║█▄█║█║║║█▄█║█▀█
▀║▀║▀▀║║▀║▀║▀▀▀║▀║▀║▀║▀
█▀█║█║║║█▀█║█▀█▀█
█▄█║█║║║█▄█║█║█║█
▀║▀║▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀
█▀▀║█║║║█▀█║█▀█║█▀█║█
█║█║█║║║█║█║█▀█║█▄█║█
▀▀▀║▀▀▀║▀▀▀║▀▀▀║▀║▀║▀▀▀
SUNDA berasal dari kata dasar SUNA
SUNA artinya adalah TATANAN
DA adalah ALAM WUJUD = ALAM DUNIA
HA adalah ALAM HIDUP = ALAM AKHIRAT
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Suna + Ha = Sunaha = SUNAH
SUNAH adalah TATANAN LANGIT
atau TATANAN AKHIRAT
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Suna + Da = Sunada = SUNDA
SUNDA adalah TATANAN BUMI
atau TATANAN DUNIA
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
█▀▀║█║█║█▀█║█▀▄║█▀█
▀▀█║█║█║█║█║█║█║█▄█
▀▀▀║▀▀▀║▀║▀║▀▀║║▀║▀
█▀█║█▀▄║█▀█║█║║║█▀█║█║█
█▄█║█║█║█▄█║█║║║█▄█║█▀█
▀║▀║▀▀║║▀║▀║▀▀▀║▀║▀║▀║▀
█▀█║█║║║█▀█║█▀█▀█
█▄█║█║║║█▄█║█║█║█
▀║▀║▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀
█▀▄║█║█║█▀█║█║█▀█
█║█║█║█║█║█║█║█▄█
▀▀║║▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀
█▀█║█▀▀║█▀█║║█▀█║█║█║█▀▀║█▀█║▀█▀
█▀█║█▀▀║█▀▀█║█▀▀║█║█║▀▀█║█▄█║║█
▀▀▀║▀▀▀║▀║║▀║▀║║║▀▀▀║▀▀▀║▀║▀║║▀
█▀▄║█║║║█▀█║█▀█║█▀█║█▀▄║█║█║█▀█║█▀▀
█║█║█║║║█▀█║█▄█║█║█║█║█║█║█║█║█║█║█
▀▀║║▀║║║▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀▀║║▀▀▀║▀║▀║▀▀▀
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
█▀█║█║█║█▀▄║█▀█║█║█
█▀█║█║█║█║█║█▄█║█▀▀█
▀▀▀║▀▀▀║▀▀║║▀║▀║▀║║▀
█▀█║█▀█║█▀▀║█▀█║█▀█
█▄█║█║█║█║█║█║█║█║█
▀║▀║▀║▀║▀▀▀║▀▀▀║▀║▀
║║║███║║║
█║║▀█▀║║║
▀▀█████▀█
║║█████║▀
║║▄█║█▄║║
ANGON adalah bentuk kata “Pangjero” dari
bentuk primer ANGAN atau ANGANA.
Perubahan bentuk kata ANGAN menjadi ANGON
memberi makna seseorang yg MEMILIKI ANGAN-ANGAN.
Budak Angon berarti BUDAK YG MEMILIKI CITA-CITA.
Budak Angon menggambarkan manusia BUMIAN yang
menyandang FILSAFAT BUMI atau FILSAFAT IBU dgn
misi MAMAYU HAYUNING BUWANA.
Filsafat Ibu bagi kemanusiaan tak lain adalah:
PERWUJUDAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN.
Budak Angon adalah SETIAP ORANG YANG MEMILIKI
CITA-CITA DAN PERJUANGAN UNTUK MEWUJUDKAN
KEADILAN & KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA.
Budak Angon adalah SEBUAH KARAKTERISTIK yang bisa
disandang oleh siapa saja dan berjuang merekonstruksi
FILSAFAT KEHIDUPAN BUMI SECARA FITRAH.
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
BUDAK ANGON ADALAH
= SATRIA PININGGIT
= MANUSIA BUMIAN
= PEMBAWA SIFAT KEIBUAN
= PEMBAWA FALSAFAH BUMI
= MANUSIA SEKELAS NABI
= MANUSIA TINGKAT SATU
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
█▀█║█║█║█▀▄║█▀█║█║█
█▀█║█║█║█║█║█▄█║█▀▀█
▀▀▀║▀▀▀║▀▀║║▀║▀║▀║║▀
║║█║█▀█║█▀█║█▀▀║█▀▀║█▀█║▀█▀║█▀█║█▀█
║║█║█▄█║█║█║█║█║█║█║█║█║║█║║█▄█║█║█
▀▀▀║▀║▀║▀║▀║▀▀▀║▀▀▀║▀▀▀║║▀║║▀║▀║▀║▀
║║║███║║║
║║║▀█▀║║█
█▀█████▀▀
▀║█████║║
║║▄█║█▄║║
JANGOTAN adalah bentuk kata “Pangjero” dari
bentuk primer JANGGATAN atau JANGGATANA.
Perubahan bentuk kata JANGGATANA menjadi JANGGOTAN
memberi makna seseorang yg MEMILIKI HAKEKAT HIDUP.
Budak Janggotan berarti BUDAK YG MEMILIKI
PEMAHAMAN HAKEKAT HIDUP, YANG BERHUBUNGAN
ANTARA MAKHLUK DENGAN SANG PENCIPTA
Budak Janggotan menggambarkan manusia LANGITAN yang
menyandang FILSAFAT LANGIT atau FILSAFAT BAPAK dgn
misi RAHMATAN LIL ALAMIN.
Filsafat Bapak bagi kemanusiaan tak lain adalah:
PERWUJUDAN HAKEKAT HIDUP BAGI KESEMPURNAAN.
Budak Janggotan adalah SETIAP ORANG YANG MEMILIKI
PEMAHAMAN HAKEKAT HIDUP DAN BERJUANG
UNTUK MEWUJUDKAN KESEMPURNAAN KEHIDUPAN
UMAT MANUSIA DAN ALAM SEKITARNYA.
Budak Janggotan adalah SEBUAH KARAKTERISTIK yang bisa
disandang oleh siapa saja dan berjuang merekonstruksi
FILSAFAT KEHIDUPAN LANGIT SECARA FITRAH.
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
BUDAK JANGGOTAN ADALAH
= SATRIA PINANDITA
= MANUSIA LANGITAN
= PEMBAWA SIFAT KEBAPAKAN
= PEMBAWA FALSAFAH LANGIT
= MANUSIA SEKELAS RASUL
= MANUSIA TINGKAT DUA
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
█▀█║║█▀█║▀█▀║█║█
█▀▀█║█▄█║║█║║█║█
▀║║▀║▀║▀║║▀║║▀▀▀
█▀█║█▀▄║█║█
█▄█║█║█║█║█
▀║▀║▀▀║║▀║▀▀▀
║║║███║║║║║║█▀█
█║║▀█▀║║█║║█║║║█
▀▀█████▀▀║║║║║█
║║█████║║║║║║█
║║▄█║█▄║║║║║║▄
RATU ADIL ADALAH PEMIMPIN DUNIA
adalah Manusia sekelas IMAM MAHDI
adalah Manusia sekelas KHALIFATULARD
adalah Manusia sekelas MAHA RAJA BUMI
SUDAH PANTASKAH menjadi RATU ADIL?
Atau SUDAH PANTASKAH menjadi IMAM MAHDI?
Atau SUDAH PANTASKAH menjadi KHALIFATULARD?
Atau SUDAH PANTASKAH menjadi MAHA RAJA BUMI?
yang pangkatnya:
Di atas Budak Angon & Budak Janggotan, atau
di atas Satria Pininggit & Satria Pinandita, atau
di atas Nabi & Rasul.
BUMI INI BUKAN DIURUS OLEH
Budak Angon & Budak Janggotan, atau
Satria Pininggit & Satria Pinandita, atau Nabi & Rasul.
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH SANG KHALIFAH
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH SANG KHALIFAH
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH SANG KHALIFAH atau
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH IMAM MAHDI
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH IMAM MAHDI
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH IMAM MAHDI atau
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH MAHA RAJA BUMI
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH MAHA RAJA BUMI
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH MAHA RAJA BUMI atau
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH SANG RATU ADIL
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH SANG RATU ADIL
BUMI INI HARUS DI URUS OLEH SANG RATU ADIL
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
RATU ADIL ADALAH MANUSIA TINGKAT TIGA
RATU ADIL ADALAH MANUSIA TINGKAT PARIPURNA
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
(Sumber: Buku Sunda Menbedah Zaman,
Karangan: Mandalajati Niskala berikut
penjelasan dlm Cuplikan Buku
SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21,
dan dari berbagai sumber lainnya)
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Bandung, 13/1/13
EMBAH JAMBRONG
Renungan Pujangga
RENUNGAN PUJANGGA
Mandalajati Niskala; Bandung, 1 Muharam 1996 M
Segumpal jiwa hilir mudik diantara dua bola mata yang terpejam.
Di pusat kesadaran terdiam tenang dan bukan lelah.
Jika saja bukan nafas mutmainah, maka akan timbul gundah.
Saat itu senyap suasana.
Karena jiwa meresap kedalam alam.
Di atas langit bertaburan kalam-kalam.
Yang ditangkap dengan fikir dan itibar.
Rupanya ku tahu sekarang ini,
Jiwa adalah paduan.
Jantung . Hati. Paru-paru yang diikat oleh darah.
Akal adalah terminal dimana jiwa tertahan.
Fikir adalah perbuatan dimana akal bekerja.
Ilmu adalah kesimpulan dimana fikir teruji.
Hakekat ilmu adalah kebenaran.
Dia tersimpan pada gudang-gudang Tuhan.
Otak adalah kerajaan dimana jiwa bertakhta.
Jasad adalah babu dimana otak menyuruh.
Jiwa pejabat kehidupan dalam jasad.
Jiwa yang tenang sarat dengan suara Tuhan.
Dia pujangga islam.
Menyinari dunia dengan kata.
Pujangga adalah ulil albab.
Jiwa bertuah dengan kata yang mudah.
Agar puisi dapat menyinari kaum papa.
Dan mustadafin yang tak mengerti bahasa syair.
Tak ada.
Alunan bimbang dan sia-sia yang haram dalam agama.
Puisi bukan keserakahan.
Dari petualangan jiwa yang sasar.
Bukan pelampiasan.
Bukan balas dendam situasi hati.
Puisi adalah alam yang meresap kedalam jiwa.
Yang ditangkap tenaga fikir dan itibar.
Lalu dengan kata.
Memuntahkan kemaslahatan.
Puisi adalah ibadah,
Di akhir kemudian diminta peranggungjawaban.
Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
__________________________
http://serbamikir.wordpress.com/2012/09/20/apa-itu-manusia/
Ar Ruh
AR RUH
Mandalajati Niskala; Bandung, 14 Juni 2000
Zat kekal gelombang jagat tak kenal rusak
Sang pencipta menjadi pusat alam semesta.
Meradiasi.
Memenuhi jagat ini.
Dia adalah RUH.
Arus kehidupan pendaran Tuhan.
Menggenangi.
Seisi bumi, tanah-tanah dan lautan.
Merendam angkasa tak terbatas.
Menembus seluruh unsur yang ada didalamnya.
Menjadikan jagat raya ini hidup.
Ruh tak berwujud seperti tubuh.
Dia gelombang yang memancar kemana-mana,
Dan kehidupan ibarat pesawat penangkap.
Tumbuhan, binatang manusia diantaranya.
Jika salah satu diri mati.
Ruh yang menghidupi tetap suci dan abadi.
Bahkan dia global.
Tak pernah meranggas dan berkurang.
Pesawat berupa jasad-jasad.
Lumpuh.
Tak mampu merangkul Ruh.
Sadarkah kita?
Ada yang salah dari beberapa istilah.
Untuh Ruh yang maha sempurna.
Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
___________________________
Mengenal Hakekat Diri
Saya menyimak sulur buah pikiran Filsuf Sunda Mandalajati Niskala yang memiliki pemahaman multi dimensi ilmu pada tataran potensi Universal Genius. Filsuf Sunda Mandalajati Niskala adalah salah satu contoh Manusia Sunda dengan wawasan UNIVERSAL GENIUS yang mengeluarka “RIBUAN” HIPOTESIS dan Antitesis:
——————————
MANDALAJATI NISKALA
Seorang Filsuf Sunda Abad 21
Menjelaskan Dalam Buku
SANG PEMBAHARU DUNIA
DI ABAD 21,
Mengenai
HAKEKAT DIRI
Salah seorang peneliti Sunda yang sedang menulis buku
“SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21,
bertanya kepada Mandalajati Niskala:
“Apa yang anda ketahui satu saja RAHASIA PENTING mengenai apa DIRI itu? Darimana dan mau kemana?
Jawaban Mandalajati Niskala:
“Saya katakan dengan sesungguhnya bahwa pertanyaan ini satu-satunya pertanyaan yang sangat penting dibanding dari ratusan pertanyaan yang anda lontarkan kepada saya selama anda menyusun buku ini.
Memang pertanyaan ini sepertinya bukan pertanyaan yang istimewa karena kata “DIRI” bukan kata asing dan sering diucapkan, terlebih kita beranggapan diri dimiliki oleh setiap manusia, sehingga mudah dijawab terutama oleh para akhli.
Kesimpulan para Akhli yang berstandar akademis mengatakan BAHWA DIRI ADALAH UNSUR DALAM DARI TUBUH MANUSIA.
Pernyataan semacam ini hingga abad 21 tidak berubah dan tak ada yang sanggup menyangkalnya. Para Akademis Dunia Barat maupun Dunia Timur banyak mengeluarkan teori dan argumentasi bahwa diri adalah unsure dalam dari tubuh manusia. Argumentasi dan teori mereka bertebaran dalam ribuan buku tebal. Kesimpulan akademis telah melahirkan argumentasi Rasional yaitu argumentasi yang muncul berdasarkan “Nilai Rasio” atau nilai rata-rata pemahaman Dunia Pendidikan.
Saya yakin Andapun sama punya jawaban rasional seperti di atas.
Tentu anda akan kaget jika mendengar jawaban saya yang kebalikan dari teori mereka.
Sebelum saya menjawab pertanyaan anda, saya ingin mengajak siapapun untuk menjadi cerdas dan itu dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana.
Coba kita mulai belajar melacak dengan memunculkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kata DIRI, JIWA dan BADAN, agar kita dapat memahami apa DIRI itu sebenarnya. Beberapa contoh pertanyaan saya susun seperti hal dibawah ini:
1)Apa bedanya antara MEMBERSIHKAN BADAN, MEMBERSIHKAN JIWA dan MEMBERSIHKAN DIRI?
2)Apa bedanya KEKUATAN BADAN, KEKUATAN JIWA dan KEKUATAN DIRI?
3)Kenapa ada istilah KESADARAN JIWA dan KESADARAN DIRI sedangkan istilah KESADARAN BADAN tidak ada?
4)Kenapa ada istilah SEORANG DIRI tetapi tidak ada istilah SEORANG BADAN dan SEORANG JIWA?
5)Kenapa ada istilah DIRI PRIBADI sedangkan istilah BADAN PRIBADI tidak ada, demikian pula istilah JIWA PRIBADI menjadi rancu?
6)Kenapa ada istilah KETETAPAN DIRI dan KETETAPAN JIWA tetapi tidak ada istilah KETETAPAN BADAN?
7)Kenapa ada istilah BERAT BADAN tetapi tidak ada istilah BERAT JIWA dan BERAT DIRI?
8)Kenapa ada istilah BELA DIRI sedangkan istilah BELA JIWA dan BELA BADAN tidak ada?
9)Kenapa ada istilah TAHU DIRI tetapi tidak ada istilah TAHU BADAN dan TAHU JIWA?
10)Kenapa ada istilah JATI DIRI sedangkan istilah JATI BADAN dan JATI JIWA tidak ada?
11)Apa bedanya antara kata BER~BADAN, BER~JIWA dan BER~DIRI?
12)Kenapa ada istilah BER~DIRI DENGAN SEN~DIRI~NYA tetapi tidak ada istilah BER~BADAN DENGAN SE~BADAN~NYA dan BER~JIWA DENGAN SE~JIWA~NYA?
13)Kenapa ada istilah ANGGOTA BADAN tetapi tidak ada istilah ANGGOTA JIWA dan ANGGOTA DIRI?
Beribu pertanyaan seperti diatas bisa anda munculkan kemudian anda renungkan. Saya jamin anda akan menjadi faham dan cerdas dengan sendirinya, apalagi jika anda hubungkan dengan kata yang lainnya seperti; SUKMA, RAGA, HATI, PERASAAN, dsb.
Kembali kepada pemahaman Akhli Filsafat, Ahli Budaya, Akhli Spiritual, Akhli Agama, Para Ulama, Para Kyai dan masyarakat umum BAHWA DIRI ADALAH UNSUR DALAM DARI TUBUH MANUSIA. Mulculnya pemahaman para akhli seperti ini dapat saya maklumi karena mereka semuah adalah kaum akademis yang menggunakan standar kebenaran akademis.
Saya berani mengetasnamakan Sunda, bahwa pemikiran di atas adalah SALAH.
Dalam Filsafat Sunda yang saya gali, saya temukan kesimpulan yang berbeda dengan pemahaman umum dalam dunia ilmu pengetahuan.
Setelah saya konfirmasi dengan cara tenggelam dalam “ALAM DIRI”, menemukan kesimpulan BAHWA DIRI ADALAH UNSUR LUAR DARI TUBUH MANUSIA. Pendapat saya yang bertentangan 180 Derajat ini, tentu menjadi sebuah resiko yang sangat berat karena harus bertubrukan dengan Pendapat Para Akhli di tataran akademik.
Saya katakan dengan sadar ‘Demi Alloh. Demi Alloh. Demi Alloh’ saya bersaksi bahwa diri adalah UNSUR LUAR dari tubuh manusia yang masuk menyeruak, kemudian bersemayam di alam bawah sadar. ‘DIRI ADALAH ENERGI GAIB YANG TIDAK BISA TERPISAHKAN DENGAN SANG MAHA TUNGGAL’. ‘DIRI MENYERUAK KE TIAP TUBUH MANUSIA UNTUK DIKENALI SIAPA DIA SEBENARNYA’. ‘KETAHUILAH JIKA DIRI TELAH DIKENALI MAKA DIRI ITU DISERAHTERIKAN KEPADA KITA DAN HILANGLAH APA YANG DINAMAKAN ALAM BAWAH SADAR PADA SETIAP DIRI MANUSIA’.
Perbedaan pandangan antara saya dengan seluruh para akhli di permukaan Bumi tentu akan dipandang SANGAT EKSTRIM. Ini sangat beresiko, karena akan menghancurkan teori ilmu pengetahuan mengenai KEBERADAAN DIRI.
Aneh sekali bahwa yang lebih memahami mengenai diri adalah Dazal, namun sengaja diselewengkan oleh Dazal agar manusia sesat, kemudian Dazal menebarkan kesesatan tersebut pada dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan ‘DI UFUK BARAT’ maupun ‘DI UFUK TIMUR’.
Sebenarnya sampai saat ini DAZAL SANGAT MEMAHAMI bahwa DIRI adalah unsur luar yang masuk menyeruak pada seluruh tubuh manusia. DIRI merupakan ENERGI KEMANUNGGALAN DARI TUHAN SANG MAHA TUNGGAL. Oleh karena pemahaman tersebut DAZAL MENJADI SANGAT MUDAH MENGAKSES ILMU PENGETAHUAN. Salah satu ilmu yang Dia pahami secara fasih adalah Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu. Ilmu ini dibongkar dan dipraktekan hingga dia menjadi SAKTI. Dengan kesaktiannya itu Dia menjadi manusia “Abadi” dan mampu melakukan apapun yang dia kehendaki dari dulu hingga kini. Dia merancang tafsir-tafsir ilmu dan menyusupkannya pada dunia pendidikan agar manusia tersesat. Dia tidak menginginkan manusia mamahami rahasia ini. Dazal dengan sangat hebatnya menyusun berbagai cerita kebohongan yang disusupkan pada Dunia Ilmu Pengetahuan, bahwa cerita Dazal yang paling hebat agar dapat bersembunyi dengan tenang, yaitu MENGHEMBUSKAN ISU bahwa Dazal akan muncul di akhir jaman, PADAHAL DIA TELAH EKSIS MENCENGKRAM DAN MERUSAK MANUSIA BERATUS-RATUS TAHUN LAMANYA HINGGA KINI.
Ketahuilah bahwa Dazal bukan akan datang tapi Dazal akan berakhir, karena manusia saat ini ke depan akan banyak yang memahami bahwa DIRI merupakan unsur luar dari tubuh manusia YANG DATANG MERUPAKAN SIBGHOTALLOH DARI TUHAN SANG MAHA TUNGGAL. Sang Maha Tunggal keberadaannya lebih dekat dari pada urat leher siapapun, karena Sang Maha Tunggal MELIPUT SELURUH JAGAT RAYA dan kita semua berada TENGGELAM “Berenang-renang” DALAM LIPUTANNYA.
Inilah Filsafat Sunda yang sangat menakjubkan.
Perlu saya sampaikan agar kita memahami bahwa Sunda tidak bertubrukan dengan Islam, saya temukan beberapa Firman Allohurabbul’alamin dalam Al Qur’an yang bisa dijadikan pijakan untuk bertafakur, mudah-mudahan semua menjadi faham bahwa DIRI adalah “UNSUR KETUHANAN” yang masuk ke dalam tubuh manusia untuk dikenali dan diserah~terimakan dari Sang Maha Tunggal sebagai JATI DIRI, sbb:
1)Bila hamba-hambaku bertanya tentang aku katakan aku lebih dekat (Al Baqarah 2:186)
2)Lebih dekat aku daripada urat leher (Al Qaf 50:16)
3)Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kami disegenap penjuru dan pada nafasmu sendiri (Fushshilat 41:53)
4)Dzat Allah meliputi segala sesuatu (Fushshilat 41:54)
5)Dia (Allah) Bersamamu dimanapun kamu berada (Al Hadid 57:4)
6)Kami telah mengutus seorang utusan dalam nafasmu (AT-TAUBAH 9:128)
7)Di dalam nafasmu apakah engkau tidak memperhatikan (Adzdzaariyaat 51:21)
8)Tuhan menempatkan DIRI antara manusia dengan qolbunya (Al Anfaal 8:24)
9)Aku menciptakan manusia dengan cara yang sempurna (At Tin 95:4)
Jawaban mengenai APA DIRI ITU. DARIMANA & MAU KEMANA (Sangkan Paraning Dumadi), akan saya jelaskan secara rinci dan tuntas pada sebuah buku.
Di masa kini ke depan Sunda akan melahirkan Para Filsuf Handal yang siap menghancurkan kesalahan cara berpikir & manipulasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Para Filsuf Dunia.
MARI KITA MEMBUAT KARYA FILSAFAT AGAR KITA MENJADI SEORANG FILSUF, YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGHADIRKAN KEMBALI KEBENARAN ILMU SANG MAHA PENCIPTA, sebagai mana yang dilakukan oleh Filsuf Sunda Mandalajati Niskala, yang sebagian hipotesisnya sbb:
1) Menurut para akhli di seluruh Dunia bahwa GRAVITASI BUMI EFEK DARI ROTASI BUMI.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala SALAH BESAR, bahwa Gravitasi Bumi TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN ROTASI BUMI. Sekalipun bumi berhenti berputar Gravitasi Bumi tetap ada.
2) Bahkan kesalahan lainnya yaitu semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala panas Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
Beliau menambahkan:“KALAU TIDAK PERCAYA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRI”.
3) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS, SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN, YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT. Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.
4) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala menegaskan: “CATAT YA SEMUA BINTANG TERBUAT DARI AIR DAN SUHU PANAS INTI BINTANG SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN. TITIK”.
5) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Gravitasi ditimbulkan oleh adanya massa pada suatu Zat.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala: “GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.
Mandalajati Niskala menambahkan: “Silahkan pada mikir & jangan terlalu doyan mengkonmsumsi buku2 Barat.
6) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala membuat pertanyaan di bawah ini yang cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
a) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
b) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
c) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?
7) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Matahari memiliki Gaya Gravitasi yang sangat besar.
Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala Matahari tidak memiliki Gaya Gravitasi tapi memiliki GAYA ANTI GRAVITASI.
8) Pernyataan yang paling menarik dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala yaitu:
“SEMUA ORANG TERMASUK PARA AKHLI DI SELURUH DUNIA TIDAK ADA YANG TAHU JUMLAH BINTANG & JUMLAH GALAKSI DI JAGAT RAYA, MAKA AKU BERI TAHU, SBB:
a) Jumlah Bintang di Alam Semesta adalah 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000
b) Jumlah Galaksi di Alam Semesta adalah 80.000.000.000.000
c) Jumlah Bintang di setiap Galaksi adalah sekitar 13.000.000.000.000
9) Dll produk Filsafat seluruh cabang ilmu dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala YANG SIAP MENCENGANGKAN DUNIA seperti Wahyu Cakra Ningrat, Trisula Weda, Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Diri, Sastra Jendra, Filsafat Ilmu Pengetahuan & Jagat Raya, dll.
http://serbasejarah.wordpress.com/2009/08/11/tentang-sunda/
RATU ADILKAH ANDA?
Ratu Adil secara personal akan sulit ditemukan oleh siapapun dan sampai kapanpun, sbb kemunculan figur ini hanya merupakan dampak logis dari seluruh rentetan perjuangan hidupnya dalam melakukan aplikasi dari sistem fitrah bagi kehidupan RAHMATAN LIL ALAMIN atau MAMAYU HAYUNING BUWANA dalam cakupan GLOBAL, yang dikenal dengan istilah TRI TANGTU DIBUANA.
Tri Tangtu di Buwana meliputi:
1)TIGA SISTEM FITRAH; a)Sistem Sastra Jendra, b)Sistem Hayu Ningrat, c)Sistem Pangruwating Diyu, disebut “WAHYU CAKRA NINGRAT”
2)TIGA SISTEM ENERGI, disebut TRISULA WEDA.
3)TIGA ZAT ABADI, disebut JAWAHAR AWAL, DLL.
Ciri Khas Ratu Adil berjuang merekonstruksi seluruh sistem kembali kepada SISTEM FITRAH bukan bagi CAKUPAN LOKAL atau NASIONAL. Ratu Adil adalah RATU DUNIA. Dia adalah PEMIMPIN DUNIA. Dia adalah SANG KHALIFAH. Dia adalah “TANGAN TUHAN” yang mendapatkan otoritas dari Sang Rabbul’alamin Penguasa Semesta Raya untuk memperbaiki kehidupan DUNIA. Sang Khalifah Ratu Adil ini otoritinya melebihi Nabi dan Rasul.
Sang Rabbul’alamin memberikan otoritas untuk memimpin Bumi “HANYA KEPADA SANG KHALIFAH”, bukan kepada Nabi dan Rasul (QS,2:30); sedangkan Nabi dan Rasul adalah “figur pinunjul” yang diutus untuk MEMBAWA RISALAH pada kewilayahan lokal. Arti RASUL sendiri adalah yang MEMBAWA RISALAH (resultant, resultante)
Sebuah contoh sempurna SANG RATU ADIL KHALIFATULARD adalah Muhammad SAW. Beliau adalah seorang FIGUR YANG PALING SEMPURNA, karena beliau telah menempati ketiga jenjang kesempurnaan dalam melaksanakan amanah, sbb:
1)Pangkat Nabi, usia 25 th dgn gelar “Al’amin” (Raja).
2)Pangkat Rasul, usia 40 th dgn gelar “AS” (Sultan).
3)Pangkat Khalifatulard, usia 51 th dgn gelar “SAW” (Maha Raja).
SEBUAH TERMINOLOGI YANG PAS DAN SEPADAN, sbb:
1)Nabi = BUDAK ANGON = SATRIA PININGGIT = RAJA
2)Rasul = BUDAK JANGGOTAN = SATRIA PINANDITA = SULTAN
3)Khalifatulard = RATU ADIL = IMAM MAHDI = MAHA RAJA
BERBICARA MENJADI PEMIMPIN DUNIA:
SUDAH PANTASKAH menjadi RATU ADIL?
Atau SUDAH PANTASKAH menjadi IMAM MAHDI?
Atau SUDAH PANTASKAH menjadi KHALIFATULARD?
Atau SUDAH PANTASKAH menjadi MAHA RAJA BUMI?
RATU ADIL HARUS MELALUI JENJANG sbb:
Sudahkan anda menempati setingkat PEMBAWA RISALAH?
Atau anda menempati setingkat BUDAK JANGGOTAN?
Atau anda menempati setingkat SATRIA PINANDITA?
Atau anda menempati setingkat SULTAN?
UNTUK MENEMPATI KEDUDUKAN SETINGKAT Pembawa Risalah atau Budak Janggotan atau Satria Pinandita atau Sultan, tentu harus melelui jenjang sebelumnya, sbb:
Sudahkan anda menempati setingkat NABI?
Atau anda menempati setingkat BUDAK ANGON?
Atau anda menempati setingkat SATRIA PININGGIT?
Atau anda menempati setingkat RAJA?
Sungguh Ratu Adil BUKAN SEBUAH KHAYALAN, tapi Ratu Adil adalah PENCAPAIAN KOMPETENSI DIRI dihadapan TUHAN SANG RABBUL’ALAMIN, sehingga Dia diberi otoritas UNTUK MENJADI RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA.
Saran saya bagi siapapun JANGAN BERMAIN-MAIN DENGAN ISTILAH RATU ADIL, padahal kita sebenarnya tidak memahaminya.
Terima kasih semoga bermanfaat serta menjadi bahan tafakur & perjuangan bagi pihak-pihak yang mempunyai cita-cita mulia menjadi Sang Maha Raja Ratu Adil.
Bandung, 5/1/13
Mandalajati Niskala Cakra
http://abahsumadi.wordpress.com/ratu-adil/