MENEMBUS WAKTU Mandalajati Niskala; Bandung, 14 Juni 2000
Kukabarkan pada masa yang akan menghadang. Aku menembus waktu. Jasad berubah menghilang. Yang padat berubah jadi gelombang. Perjalanan panjang singkat. Aku di sini kawanku di rembulan. Kutembus waktu. Sesaat saja berjumpa.
Hari ini bisa saja manusia melecehkan. Akal tak mampu meraba potensi jagat. Karena hati terkunci. Dan diri menjadi kerdil.
Mungkin seabad mendatang ujung ilmu baru tersentuh. Uswah di jaman Sulaiman akan jadi kenyataan. Seorang ulama akan mampu merubah jasad jadi gelombang. Seperti kerajaan Saba berpindah tempat dalam sekejap.
Kutembus waktu walau dalam hipotesa. Namun akalku tlah terbuka untuk berhujah dengan siapa saja.
Sayang sekali. Banyak akhli agama hatinya buta. Kekuasaan Tuhan ditiadakan. Ilmu dituduh tahayul. Fitrah pada diri tak direnungi. Potensi jiwa dicampakan. Hakekat manusia direndahkan. Diri sendiri tak dihargai. Juga Tuhannya tak di besarkan.
Bandung, Mandalajati Niskala 50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
MENEMBUS WAKTU
Mandalajati Niskala; Bandung, 14 Juni 2000
Kukabarkan pada masa yang akan menghadang.
Aku menembus waktu.
Jasad berubah menghilang.
Yang padat berubah jadi gelombang.
Perjalanan panjang singkat.
Aku di sini kawanku di rembulan.
Kutembus waktu.
Sesaat saja berjumpa.
Hari ini bisa saja manusia melecehkan.
Akal tak mampu meraba potensi jagat.
Karena hati terkunci.
Dan diri menjadi kerdil.
Mungkin seabad mendatang ujung ilmu baru tersentuh.
Uswah di jaman Sulaiman akan jadi kenyataan.
Seorang ulama akan mampu merubah jasad jadi gelombang.
Seperti kerajaan Saba berpindah tempat dalam sekejap.
Kutembus waktu walau dalam hipotesa.
Namun akalku tlah terbuka untuk berhujah dengan siapa saja.
Sayang sekali.
Banyak akhli agama hatinya buta.
Kekuasaan Tuhan ditiadakan.
Ilmu dituduh tahayul.
Fitrah pada diri tak direnungi.
Potensi jiwa dicampakan.
Hakekat manusia direndahkan.
Diri sendiri tak dihargai.
Juga Tuhannya tak di besarkan.
Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru
http://ardhimorsse.wordpress.com/esai-sang-reformis/puisi-kehidupan/