Minggu, 22 Desember 2013

Dosa Siapa

DOSA SIAPA
Mandalajati Niskala; Bandung, 30 sept. 1999

Ranting rapuh.
Daun-daun gugur.
Akar yang menghujam mencuat terangkat.
Tak lagi terlihat rindang ceria kota dan lagu pedesaan penawar pilu.

Calon-calon penguasa.
Kapitalis-kapitalis.
Pemuka rakyat.
Dan politisi pencuat lidah.
Berekayasa menuai keserakahan.
Mencari untung.
Apa adanya apa katanya mas media menabur racun.
Memicu subur jelata meronta-ronta.

Pohon kiara raksasa bercabang lebat yang tah pernah berbuah.
Rubuh digeranyang rayap-rayap.

Diri-diri khawatir diktatot proletar datang merajalela.

Salah siapa ?
Dosa siapa ?
Lagu merdu perkotaan berganti onar arak-arakan.

Salah siapa ?
Dosa Siapa ?
Lagu rindu pedesaan berganti jerit tangis ketakutan.
Negeri ini tergelincir.
Terbelah rebah.

Buta mata buta fakta mati hati.
Fitnah dan hasutan merajalela.
Naga-naga pencipta reka menari gembira.
Gajah dan singa renta lumpuh membisu.
Bangsa ini jadilah sasaran fitnah dunia.

Siapa gerangan yang mampu menabur benih kembali ?
Menyuburi tanah gersang negeri ini.
Dengan pepohonan rindang berbuah lebat.
Menjadi pembungkus reka perdaya dan dusta siasat naga.
Namun kelak akan disadari pula.
Siapa gerangan naga berbisa.
Di saat kekuasaan menjelang bubar oleh penumbang kapital.

Salah siapa ?
Dosa semesta merambah.
Lantaran Tuhan hanya dijadikan pajangan.
Dan agama dijadikan hiasan lidah.

Bandung,
Mandalajati Niskala
50 Puisi Filsafat Gelombang Baru

http://galuhkiwari.wordpress.com/2011/04/21/ruhsiyah-jelema-manusa/

Tidak ada komentar: