Daya yang menggerakan
Jika manusia menjatuhkan ‘ kehendak’ pada niat nya kepada selain Allah. Kepada materi misalnya; Maka daya yang bekerja adalah DAYA MATERI, sehingga Seluruh usahanya dilakukan dengan menimbulkan medan energi materi. JIka manusia secara terus menerus selalu menggunakan daya ini, akan menyiksa manusia itu sendiri. Manusia akan terjebak di dalamnya.Jiwa akan ter-cover; Jiwa menjadi KAFIR. Maka akan kita dapati ; manusia dengan wajah gahar. Manusia yang selalu menantang Allah, manusia yang menimbulkan kerusakan di muka Bumi, melakukan kekerasan dan lain sebagainya. Sebagaimana seluruh perilaku ‘akhlak’ orang-orang kafir yang di ceritakan Al qur’an.
Daya dimensi materi lainnya adalah Daya wanita (syahwat) yang bekerja padanya, daya tahta yang bekerja padanya,, daya harta yang bekerja padanya. Kita akan melihat perilaku mereka sehari-hari.
Kemudian bagaimana jika daya yang bekerja padanya adalah; daya sembahan sembahan selain Allah; daya dewa, daya berhala, daya nenek moyang mereka (karomah); mereka adalah makhluk-makhluk Allah.. Dalam dimensi yang Ghaib. Maka kita akan dapat memperhatikan perilaku; perilaku sombong, merasa lebih, menentang, dan lain sebagainya. Silahkan merujuk Al Qur'an bagaimana kesudahannya orang ini.
Sesungguhnya daya siapakah yang mestinya kita biarkan bekerja pada diri kita ?. Maka Islam dengan tegas mengajarkan kepada kita postulat; “ LA HAULA WALA KUAWATA ILA BILLAH”. Tiada daya upaya selain Allah. Inilah ‘upaya’ yang benar, sebagai jalan yang lurus. Inilah Daya illahi-ah yang merupakan dimensi tertinggi. Maka hendaknya kita arahkan kehendak dan niat kita hanya kepada Allah.
Selanjutnya kita pun juga dapat melihat kesudahannya bagi siapa yang berserah diri; untuk merelakan daya illahiah yang bekerja pada diri kita; mereka adalah ahli syurga. Bagaimana Kemudian mereka; perilaku yang tampak. Sebuah ‘akhlak’ yang lembut namun tegas, lentur namun keras, halus namun kuat, penuh keyakinan, penuh kepasrahan, ketenangan, kekuatan, penuh empati dan lain sebagainya. Sebagaimana teladan tersebut dapat kita lihat dalam diri Rosululloh.
Begitu halusnya sebuah daya, sehingga sangat sulit bagi kita yang tidak terlatih untuk mengenalinya. Maka marilah kita senantiasa terus melakukan MEDITASI DALAM SETIAP GERAK KITA. Mengamati, mengenali DAYA apa yang bekerja pada diri kita. Kemudian kita hadapkan hasil pengamatan kita kepada Allah, memohon pengajaran-NYA. Semoga kita beruntung dalam mengenali daya-Nya.
” Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al Anfaal :17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar