Minggu, 28 Desember 2014

Ingat bekalmu

🍀 Inilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari ...

Barang barangmu akan dikemas, kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barang itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.

Yakinlah, dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3:
🌱Orang yang mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
🌱Kawan-kawanmu  akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
🌱Di rumah ada kesedihan yang mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah-tengah manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!! Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah: "Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??" Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dengan sungguh-sungguh; Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yang disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam, Semoga saja engkau selamat.

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini in shaa Allah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin"

(Diterjemahkan oleh Ust. Ainul Haris, semoga Allah mengampuninya)

Senin, 08 Desember 2014

Perempuan Pemintal

Curhat Perempuan Melarat kepada Imam Hambali

Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy Syaibani (Imam Hambali) suatu ketika dihampiri perempuan muda yang hendak mencurahkan isi hatinya. Perempuan ini sedang dihantui perasaan bersalah atas sikapnya beberapa waktu yang lalu.

Mula-mula ia menceritakan kondisi serba kekurangan bersama ketiga anaknya yang masih kecil-kecil. Keadaan ini terpaksa ia hadapi karena sang suami yang menjadi tulang punggung keluarga telah lama meninggal dunia.

Untuk bertahan hidup, perempuan itu mengandalkan profesinya sebagai pemintal benang. Malam ia memintal, siang ia menjualnya. Fasilitas yang amat terbatas membuatnya tetap melarat dengan pekerjaan ini.
"Karena tidak memiliki lampu di dalam rumah, untuk memulai memintal benang, saya terpaksa menunggu cahaya bulan purnama,” tutur perempuan malang ini.

Namun suatu malam, tempat tinggal keluarganya tidak segelap biasanya. Bukan sebab sinar purnama telah tiba, melainkan serombongan kafilah kebetulan bermalam di dekat rumah perempuan ini. Lampu-lampu yang mereka bawa secara tidak sengaja turut menerangi area dan gubuk di sekelilingnya.

Di hadapan Imam Hambali, perempuan ini mengaku telah memanfaatkan kesempatan bersama cahaya lampu para kafilah tersebut untuk memintal. Yang membuatnya gundah adalah kealpaannya meminta izin kepada rombongan kafilah.

“Apakah hasil penjualan benang yang saya pintal di bawah cahaya lampu kafilah itu halal untuk saya gunakan?” tanya perempuan itu kepada sang imam.

Imam Hambali menatap kosong. Sesaat kemudian air matanya mengalir. Pendiri mazhab fiqih Hambali ini heran, di tengah mayoritas orang dilanda keserakahan terhadap dunia, ada seorang perempuan miskin yang masih memikirkan kesucian harta.

Imam Bukhari dalam riwayatnya menceritakan prediksi Rasulullah bahwa “Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram”.

Minggu, 07 Desember 2014

Al Fatihah

"ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA"

Banyak sekali orang yang cara membacanya tegesa-gesa tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan shalatnya. Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, ALLAH menjawab setiap ucapan kita.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah Subhanahu Wata'ala ber-Firman:

"Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku."

■ Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

■ Ketika Kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin". Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim", Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab: "Hamba-Ku memuja-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”, Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.”

■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)

■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.

■ Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

■ Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Sahabat jika Artikel Ini bermanfaat silahkan dibagikan , sampaikan walau satu ayat

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada."
(HR. Muslim)

Alexander

LAST WISH OF THE GREAT ALEXANDER

Sebelum meninggal dunia, di tempat tidurnya, Raja Alexander Agung mengumpulkan para jenderalnya dan menyampaikan 3 harapan terakhirnya:

1. Dokter terbaik harus membawa peti matinya.
2. Semua harta kekayaannya yang dia kumpulkan selama hidupnya (uang, emas dan batu permata) harus disebar di sepanjang jalan prosesi pemakaman menuju kuburannya, dan
3. Tangannya harus dibiarkan tergantung di luar peti mati agar semua orang dapat melihat.

Salah seorang jenderalnya yang terkejut dengan permintaan yang tidak biasa itu meminta Alexander untuk menjelaskan permintaannya tersebut.

Berikut adalah penjelasan dari Alexander Agung :

1. Saya ingin dokter terbaik yang membawa peti mati saya untuk menunjukkan bahwa saat dijemput ajal, bahkan dokter terbaik di dunia sekalipun tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan.

2. Saya ingin jalan menuju pemakaman ditaburi dengan semua harta kekayaan saya agar setiap orang bisa melihat bahwa semua kemakmuran material yang diperoleh di bumi akan tetap tinggal di bumi.

3. Saya ingin tangan saya terayun di luar peti mati agar orang-orang mengerti bahwa kita datang ke bumi dengan tangan kosong dan meninggalkan bumi juga dengan tangan kosong, setelah harta kita yang paling berharga, yaitu WAKTU, habis.

WAKTU adalah anugerah Tuhan yang merupakan HARTA kita yang PALING BERHARGA karena terbatas.

"Kita dapat menghasilkan lebih banyak kekayaan, tetapi kita tidak dapat membuat lebih banyak waktu"

Ketika kita memberikan waktu kita kepada orang lain, kita sebenarnya memberikan sebagian hidup kita yang tidak dapat kita ambil kembali.

Orang yg memberikan waktu dan perhatiannya utk org lain, lebih bernilai dari org yg memberikan sebagian hartanya utk org lain. Harta bisa dicari lagi, sedangkan waktu tdk mungkin kita tambahkan.

Semoga Tuhan menganugerahkan lebih banyak waktu dan semoga kita memiliki kearifan untuk membaginya dengan bijaksana..

Mohon Ampun

Copas:

Mohon Ampun

Alkisah seorang bijaksana yang mempunyai beberapa orang pengikut.

Salah seorang muridnya bertanya, “Guru, berapa kali kami harus mohon ampun dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya?” 

Semua muridnya hening dan menyimak apa jawaban dari guru mereka.  “Anak-anakku, kalian cukup mohon ampun sekali saja dan waktunya adalah di hari kematianmu masing-masing, atau paling tidak sehari sebelumnya.” 

“Akan tetapi, guru,” kata seorang murid lain, “tidak seorang pun di antara kita yang tahu kapan kita akan mati.”

Orang bijaksana ini tersenyum mendengar pertanyaan muridnya itu dan menjawab:

“Benar sekali anakku.  Tidak seorang pun di dunia ini yang tahu kapan dia akan mati. 
Akan tetapi, kematian adalah suatu keniscayaan bagi semua yang hidup. 
Oleh karena itu anak-anakku, anggaplah setiap hari sebagai hari engkau akan mati. 

Jadi setiap hari saat menjelang tidur, berdoalah untuk mengucapkan syukur atas segala rahmat-Nya yang telah engkau terima hari itu. 
Jangan lupa untuk menyisipkan pula doa permohon agar Beliau berkenan mengampuni semua dosa yang kau lakukan hari itu. 

Engkau dapat pula menambahkan permohonan apabila engkau masih diizinkan untuk hidup esok hari, agar Beliau berkenan melimpahkan rahmat kepadamu sehingga dengan rahmat-Nya engkau dapat berbuat amal saleh dan mengurangi kesalahan dan dosa.”

“Selain itu, anak-anakku, engkau pasti pernah pula melakukan kesalahan kepada orang lain, mungkin dia teman, kakak atau adik, orangtua, kenalan, tetangga, pasangan hidup, anak, cucu, siapa pun dia, bahkan mungkin orang yang tidak kamu kenal. 
Oleh karena engkau tidak tahu kapan lagi engkau dapat bertemu dengan orang itu dan apakah engkau mempunyai kesempatan untuk bertemu lagi, segera setelah engkau menyadari bahwa engkau berbuat salah, mohonlah maaf dari orang itu. 
Jangan menunda-nunda. 

Dengan demikian mudah-mudahan engkau dapat hidup dengan damai dan mendapat ridho-Nya.”

Semoga bermanfaat.

Muslimah Jerman

Jerman Menangisi Kepergian Gadis Muslim Ini

Liputan 6 – Rab, 3 Des 2014
Jerman berduka melepas kepergian seorang gadis muda berusia 23 tahun. Sekitar 3.000 orang menghadiri upacara pemakamannya, menyalatkan jasadnya di Waechtersbach di negara bagian Hesse, dan mengantarnya ke peristirahatannya yang terakhir. Doa dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan terlantun untuk ketenangan arwahnya.

Dubes Turki untuk Jerman, juga Gubernur negara bagian Hessen, Volker Bouffier ada dalam daftar pelayat. Karangan bunga dengan tulisan sayang,  'Kau akan selalu di hati kami' bertebaran.

Tugce Albayrak -- nama almarhumah -- bukan artis, ia juga tak masuk kategori selebritis. Keberaniannya lah yang membuat rakyat Jerman menangisi kematiannya. Menganggapnya sebagai pahlawan.

Albayrak meninggal dunia Jumat 28 November 2014 lalu. Kematian yang menggegerkan Jerman.

Semua bermula pada Sabtu 15 November 2014 lalu. Tugce Albayrak tak tinggal diam saat mendengar teriakan minta tolong dari sebuah toilet di restoran cepar saji di Kota Offenbach, dekat  Frankfurt.

Suara teriakan itu berasal dari 2 perempuan yang mengalami pelecehan seksual dari sekelompok laki-laki.

Albayrak terlibat adu mulut bahkan bergelut dengan para tersangka. Berusaha mati-matian menghentikan pelecehan itu. Ia jatuh koma setelah para pria pelaku pelecehan kembali dan menyerangnya secara brutal di lapangan parkir.

Media setempat, Bild mempublikasikan rekaman CCTV insiden tersebut Senin kemarin.

Dalam rekaman, seorang pria terlihat berusaha menghentikan lelaki lain -- tersangka yang diketahui bernama Senal M -- sebelum ia mendaratkan tinju fatal yang membuat Albayrak terbanting ke tanah, tak bergerak di antara kerumunan orang.

Mahasiswi keguruan itu dalam kondisi koma selama 2 pekan sebelum para dokter menyimpulkan, ia tak akan sadar kembali dan mengalami mati otak. Dengan berat hati, orangtuanya mencopot alat penopang hidupnya tepat di hari ulang tahun korban yang ke-23.

Apa yang dilakukan Albayrak, keberaniannya untuk bertindak meski akhirnya mengorbankan nyawanya sendiri, mendapat pujian dari Presiden Jerman Joachim Gauck yang menyebut almarhumah sebagai 'suri tauladan'.

"Ia adalah teladan dalam hal keberanian dan mengedepankan moral," kata Pak Presiden, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Rabu (3/12/2014).

Sebuah petisi yang ditandatangani 100 ribu orang meminta Albayrak, gadis Jerman keturunan Turki, mendapatkan penghargaan tertinggi dari negara, Order of Merit, secara anumerta. Sebagai pahlawan.

Sang presiden mengatakan, ia sedang mempertimbangkan penghargaan tersebut. Kepada keluarga yang berduka, ia menulis, "Seperti halnya warga negara lain yang tak terhitung banyaknya, aku terkejut atas tindakan mengerikan (para tersangka). Tugce pantas menerima ucapan terimakasih dan hormat dari kita semua."

Tak hanya Jerman, dunia pun memuliakan tindakan berani Albayrak. Padahal saat itu ia bisa saja berpaling, cuek. Sosiolog dari York University, Toronto, Kanada, Arthur McLuhan seperti dimuat situs CBC News mengatakan, apa yang dilakukan almarhumah luar biasa.

"Respons yang biasa dalam menghadapi kejadian seperti itu (menyaksikan pelecehan) adalah tak berbuat apapun. Abai," kata dia.

Sejauh ini polisi telah menahan seorang pemuda 18 tahun terkait penyerangan terhadap Albayrak. Jaksa pun berjanji akan mempercepat penanganan kasus.

Sementara itu, meski jasadnya telah menyatu dengan Bumi, Albayrak masih terus hidup di hati rakyat Jerman. Wajahnya digunakan dalam kampanye di internet. Yang mendorong orang-orang untuk peduli dan berani bersikap. (Ein/Riz)

Rabu, 03 Desember 2014

Zuhud

Hasan Basri ditanya: Apa rahasia zuhudmu di dunia ini?

Beliau menjawab: aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, kerana itu hatiku selalu tenang. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, kerana itulah aku sibuk beramal soleh. Aku tahu ALLOH Ta'ala selalu memerhatiku, karena itulah aku malu jika ALLOH melihatku sedang dalam maksiat. Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLOH........ Sahabat2ku:
           Jangan tertipu
        dengan usia MUDA
        karena syarat Mati
         TIDAK harus TUA.

   Jangan terpedaya dengan
        tubuh yang SEHAT
       karena syarat Mati
       TIDAK mesti SAKIT

   Jangan terperdaya dengan
        Harta Kekayaaan
                Sebab
    Si kayapun tidak pernah 
     menyiapkan Kain Kafan
             buat dirinya
      meski cuma Selembar.

      Mari Terus berbuat BAIK,
         berniat untuk BAIK,
     berkata yang BAIK-BAIK,
   Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang
      yang mengenalimu dan
   Tidak suka dgn Nasihatmu

        Cukup lah  اللهِ yang
     mengenalimu lebih dari
           pada orang lain.

      Jadilah bagai Jantung
        yang tidak terlihat,
     Tetapi terus berdenyut
     setiap saat hingga kita
terus dapat hidup, berkarya
     dan menebar manfaat
       bagi sekeliling kita
     sampai diberhentikan
              oleh NYA

            Sahabat2ku: :)

"Waktu yang disesali adalah
         jika pagi hingga
      matahari terbenam,
  'Amal tidak bertambah
            sedikitpun,
  padahal kita tahu setiap hari
       umur kita berkurang"
        (Ibnu Mas'ud r.a)