Rabu, 30 September 2015

LAST WISH OF THE GREAT ALEXANDER

LAST WISH OF THE GREAT ALEXANDER🌲
Sebelum meninggal dunia, di tempat tidurnya, Raja Alexander Agung mengumpulkan para jenderalnya dan menyampaikan 3 harapan terakhirnya:
1. Dokter terbaik harus membawa peti matinya.
2. Semua harta kekayaannya yang dia kumpulkan selama hidupnya (uang, emas dan batu permata) harus disebar di sepanjang jalan prosesi pemakaman menuju kuburannya, dan
3. Tangannya harus dibiarkan tergantung di luar peti mati agar semua orang dapat melihat.
Salah seorang jenderalnya yang terkejut dengan permintaan yang tidak biasa itu meminta Alexander untuk menjelaskan permintaannya tersebut.
Berikut adalah penjelasan dari Alexander Agung :
1. Saya ingin dokter terbaik yang membawa peti mati saya untuk menunjukkan bahwa saat dijemput ajal, bahkan dokter terbaik di dunia sekalipun tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan.
2. Saya ingin jalan menuju pemakaman ditaburi dengan semua harta kekayaan saya agar setiap orang bisa melihat bahwa semua kemakmuran material yang diperoleh di bumi akan tetap tinggal di bumi.
3. Saya ingin tangan saya terayun di luar peti mati agar orang-orang mengerti bahwa kita datang ke bumi dengan tangan kosong dan meninggalkan bumi juga dengan tangan kosong, setelah harta kita yang paling berharga, yaitu WAKTU...habis.
WAKTU adalah anugerah TUHAN yang merupakan HARTA kita yang PALING BERHARGA karena terbatas.
"Kita dapat menghasilkan lebih banyak kekayaan, tetapi kita tidak dapat membuat lebih banyak WAKTU"
Ketika kita memberikan WAKTU kita kepada orang lain, kita sebenarnya memberikan sebagian HIDUP kita yang tidak dapat kita ambil kembali.
Orang yg memberikan WAKTU dan perhatiannya utk org lain akan lebih
bernilai dari org yg memberikan sebagian hartanya utk org lain. Harta bisa dicari lagi, sedangkan WAKTU tdk mungkin kita tambahkan.

Senin, 31 Agustus 2015

Langka

Bismillaah

Yang langka itu...
Istri yg tunduk patuh pada suami.
Yg senantiasa berseri2 saat dipandang.
Yg ridha terdiam saat suami marah.
Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara.
Tercantik di hadapan suami.
Terharum saat menemani suami beristirahat.
Tak menuntut keduniaan yg tidak mampu diberikan suaminya.
Yang sadar bahwa ridhaNya ada pd ridha suaminya.
.
Yang langka itu...
Suami yg mengerti bahwa istrinya bukan pembantu.
Sadar tak melulu ingin dilayani.
Malu jika menyuruh ini itu krn tau istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah.
Yg tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah2 yg masi kecil.
Yg sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya.
Yg rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga krn rasa sayangnya thd istrinya yg kelelahan.
.
Yang langka itu...
Anak lelaki yg sadar bahwa ibunya yg paling berhak atas dirinya.
Yg mengutamakan memperhatikan urusan ibunya.
Yg lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak2nya.
Yg sadar bahwa surganya ada pd keridhaan ibunya.
.
Yang langka itu...
Orang tua yg sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya.
Yg selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tdk menyuruhnya kpd perkara munkar.
Yg sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya.
.
Yang langka itu...
Seorang ibu yg meskipun tau surga berada di bawah telapak kakinya.
Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tsb saat anaknya ada kelalaian thdnya.
Yg selalu sadar bahwa mgkn segala kekurangan pd anak2nya adalah hasil didikannya yg salah selama ini.
Yg sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau doa keburukan maka malaikat akan mengijabah doanya.
.
Yang langka itu...
Anak yg senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dlm keheningan sepertiga malam terakhir.
Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya.
Dalam kesibukan usahanya.
Dalam kesibukan pekerjaannya.
.
Yang langka itu...
Orang orang yg saling memberikan uzur.
Yg saling memaklum

Minggu, 10 Mei 2015

Ibu


Seorang anak bertengkar dengan ibunya dan dia meninggalkan rumah.
*
Saat berjalan tanpa tujuan, ia baru sadar kalo ia tidak membawa uang.
Ia lapar & haus.
ingin sekali memesan semangkok bakmi.
*
Pedagang bakmi melihatnya, lalu bertanya. "Nak, apakah kamu ingin memesan bakmi ?"
Anak itu menjawab "Ya, tapi aku tak punya uang."
"Tak apa², aku mentraktirmu."

Anak itu segera makan,
kemudian air matanya mulai berlinang.
"Ada apa, nak ?"
"Tdk apa² Pak.
Aku hanya terharu karena seorang yang baru ku kenal, begitu peduli & memberiku semangkuk bakmi,
Sedangkan ibuku sendiri telah mengusirku dari rumah"
"Nak, kenapa kau berpikir begitu ?
Renungkan hal ini,
aku hanya memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu.
Ibumu telah memasak bakmi, nasi dll sampe kamu dewasa,
harusnya kau lebih berterima kasih kepada ibumu".

Anak itu kaget mendengar hal tersebut,
"Kenapa aku tidak berpikir tentang hal itu?
Utk semangkuk bakmi dari orang yang baru ku kenal aku begitu berterima kasih.
Tapi terhadap ibuku yang telah mengandungku, memasak nasi & lauk pauk untukku, mencuci pakaianku, merawatku dengan penuh kasih sayang selama ber-tahun², aku tak pernah berterimakasih."

Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia bergegas pulang.
Ketika melihat anaknya pulang, kalimat pertama yang keluar dari mulut sang ibu,
"Nak, kau sudah pulang sayang, cepat masuk, ibu telah menyiapkan makan malam untukmu."
*
Kadang 1 kesalahan,
membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang telah kita nikmati tiap hari.
*
Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima.
Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita,
kita sering lupa untuk berterima kasih.
Berhentilah sejenak & renungi hidup kita...
*
Bersyukurlah atas apa yg kita miliki sekarang di bandingkan apa yang tidak di miliki oleh jutaan orang lain.
*
Kelak kita akan menyesal & menangis jika ayah bunda kita telah kembali keharibaan-Nya utk se lama2 nya.
*
Always pray for our parents, Love them...

Rabu, 15 April 2015

Syekh dan murid

~ Sepenggal kisah menarik -

🌿🌿🌿🌿

Seorang Syekh yang alim lagi berjalan-jalan santai bersama
salah seorang di antara murid-muridnya di sebuah taman.
Di tengah-tengah asyik berjalan sambil bercerita, keduanya
melihat sepasang sepatu yang sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yang
bertugas di sana, yang sebentar lagi akan segera menyelesaikan pekerjaannya.
Sang murid melihat kepada syekhnya sambil berujar:
“Bagaimana kalau kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya, kemudian kita bersembunyi di
belakang pohon-pohon? Nanti ketika dia datang untuk memakai sepatunya kembali, ia akan kehilangannya. Kita lihat bagaimana dia kaget dan cemas!”

Syekh yang alim dan bijak itu menjawab:

“Ananda, tidak
pantas kita menghibur diri dengan mengorbankan orang
miskin. Kamu kan seorang yang kaya, dan kamu bisa saja
menambah kebahagiaan untuk dirinya. Sekarang kamu coba
memasukkan beberapa lembar uang kertas ke dalam sepatunya, kemudian kamu saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu”.
Sang murid sangat takjub dengan usulan gurunya. Dia
langsung saja berjalan dan memasukkan beberapa lembar uang
ke dalam sepatu tukang kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi
di balik semak-semak bersama gurunya sambil mengintip apa
yang akan terjadi dengan tukang kebun.
Tidak beberapa lama datanglah pekerja miskin itu sambil
mengibas-ngibaskan kotoran dari pakaiannya. Dia menuju tempat sepatunya ia tinggalkan sebelum bekerja.
Ketika ia mulai memasukkan kakinya ke dalam sepatu, ia
menjadi terperanjat, karena ada sesuatu di dalamnya. Saat ia
keluarkan ternyata…....uang.
Dia memeriksa sepatu yang satunya lagi, ternyata juga berisi
uang.
Dia memandangi uang itu berulang-ulang, seolah-olah ia tidak
percaya dengan penglihatannya.
Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidak
melihat seorangpun.
Selanjutnya ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya, lalu ia berlutut sambil melihat ke langit dan menangis. Dia berteriak
dengan suara tinggi, seolah-olah ia bicara kepada Allah ar rozzaq :

“Aku bersyukur kepada-Mu wahai Robbku. Wahai Yang Maha
Tahu bahwa istriku lagi sakit dan anak-anakku lagi kelaparan.
Mereka belum mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah
menyelamatkanku, anak-anak dan istriku dari celaka”.
Dia terus menangis dalam waktu cukup lama sambil memandangi
langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari
Allah Yang Maha Pemurah. Sang murid sangat terharu dengan pemandangan yang ia lihat di balik persembunyiannya. Air matanya meleleh tanpa dapat ia bendung.
Ketika itu Syekh yang bijak tersebut memasukkan pelajaran
kepada muridnya :

“Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih
dari pada kamu melakukan usulan pertama dengan
menyembunyikan sepatu tukang kebun miskin itu?”

Sang murid menjawab:

“Aku sudah mendapatkan pelajaran yang tidak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku. Sekarang aku baru paham makna
kalimat yang dulu belum aku pahami sepanjang hidupku:

“Ketika kamu memberi kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih banyak dari pada kamu mengambil”.

Sang guru melanjutkan pelajarannya.
Dan sekarang ketahuilah bahwa pemberian itu bermacam-macam :

• Memaafkan kesalahan orang di saat mampu melakukan balas dendam adalah suatu pemberian.

• Mendo’akan temanmu di belakangnya (tanpa
sepengatahuannya) itu adalah suatu pemberian.

• Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk darinya juga suatu pemberian.

• Menahan diri dari membicarakan aib saudaramu di
belakangnya adalah pemberian lagi.

Ini semua adalah pemberian, supaya kesempatan memberi tidak dimonopoli oleh orang-orang kaya saja.
Jadikanlah semua ini pelajaran, wahai.. ananda!

🌿🌿🌿🌿

Semoga bermanfa'at.

Kisah Sepiring Nasi

KISAH SEPIRING NASI dan SEGELAS TEH MANIS YANG LUAR BIASA (Kisah Nyata Penuh Inspirasi)

Diposting oleh Riezky

Kisah mengharukan tentang kehidupan seorang tukang sampah di Jakarta ini diceritakan oleh seorang kaskuser yang merupakan pegawai kantor di daerah sana. Sang tukang sampah tidak banyak bicara, namun perilaku beliau sungguh menusuk hati kita semua. Derajat moralnya jauh lebih tinggi daripada moral tokoh-tokoh politik negeri ini yang terlibat kasus korupsi. Mari kita simak kisah nyata singkat tentang seorang Tukang Sampah ini.

Barusan ane istirahat makan di kantor ane, kebetulan kantor ane di daerah yang lumayan 'minus' sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana. Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya (maaf) dibawah
kesejahteraan.

Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar tar abis makan ga bingung nyari rokok.. Ane nyalain satu batang.. Sambil nge-rokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan. sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane celingukan soalnya
semua tempat duduk uda dipake orang-orang. Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak tua bilang ke ane:

"Silakan pak, disini aja duduk sama saya" katanya.. ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang.. Ane perhatiin bapak itu gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya plastik-plastik gitu. Dimulailah obrolan ane ama bapak
itu gan.

A : Ane, B : Bapak --------------------------------
A: lagi nunggu apa pak?
B: nggak mas, ini cuma duduk-duduk aja abis cari sampah seharian.. capek..
A: Jalan dari jam brapa pak?
B: dari pagi mas, uda lumayan banyak dapetnya ini..
A: oohhh...

Obrolan sempat brenti bentar gan, ane nikmatin rokok, bapaknya ngerapiin plastik2nya gitu.. Sampe pada akhirnya ane liat si Bapak pijet2in kepalanya gitu sambil hela napas panjang..

A: pusing ya pak? siang2 panas gini emang bikin pusing..
B: (ketawa kecil) iya mas.. agak pusing kepala saya..
A: bapak ngerokok? ini kalau bapak mau.. (sambil ane sodorin rokok ane yang tinggal sebatang)
B: nggak mas makasih, saya nggak ngerokok.. sayang uangnya, mending buat makan daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan. Dalem ati gw rada tertohok juga gan..
A: iya juga sih pak.. (nginjek rokok ane) Abis itu gw denger suara perut gan.. *kruuuuukk*
gitu. Gw spontan noleh ke arah si bapak.

A: Bapak belum makan pak?
B: (senyum) belum mas, aga nanti mungkin..
A: wah, tar tambah pusing pak?
B: iya mas, saya udah biasa kok.. ga lama, kedengeran lagi bunyi perutnya gan..
A: Bapak beneran ga mau makan pak?
B: iya mas,nanti aja... gw uda ngerasa kalo bapak ini bukannya ga mau makan gan,tapi beliau ga punya uang buat makan..
A: bentar ya pak, saya ke warung dulu pesen makan..
B: oh.. iya mas, silakan.. ane nyamperin tukang nasi padang terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama ane inisiatif beliin nasi ma ayam buat si bapak. Selese pesen, ane bawa tu nasi dua piring ke tempat duduk tadi, trus duduk.. Ane mau langsung ngasi tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato tersinggung gan, jadi ane akting dikit. Ane pura-pura dapet telpon dari temen ane.

A: (pura2 telpon) yaaah? ga jadi kesini? uda gw beliin
nih... ooohh.. gitu... yauda deh gapapa.. *belaga tutup telpon*
A: wah payah nih temen saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..
B: (senyum) ya ga papa mas,dibungkus aja nanti bisa dimakan sore..

A: wah, keburu basi pak kalo nanti sore.. dimakan sekarang pasti ga abis.. gimana ya? mmmm... Bapak
kan belum makan siang,ini makanan daripada sayang ga ada yang makan gimana kalo bapak aja yang makan pak? nemenin saya makan sekalian pak..
B: waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya..
A: gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah! saya lagi ulang taun hari ini..(bo'ong)
B: wah.. beneran ga papa mas? saya malu..
A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..
B: iya mas, selamat ulang tahun ya mas..
A: iya pak.. bapak mau mesen minum sekalian nggak? saya mau pesen..
B: nggak mas.. nggak usah.. Ane manggil tukang minuman, ane mesen 2 es teh manis..
B: lho mas? saya nggak pesen.
A: iya pak, saya beli dua.. haus banget soalnya..(ane bo'ong lagi gan) Tanpa gw duga gan, si bapak netes aermatanya.. beliau ngucap syukur berkali kali.. beliau ngomong ke ane..
B: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan.. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang
sendiri karena saya bukan pengemis.. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi saya belum dapet
uang hasil nyari sampah..

Ane tertegun denger omongan beliau gan, ga sadar ane ikut ngerasa perih banget dalem ati.. nyesek banget dalem ati ane,ane secara ga sadar hampir netesin aermata.. tapi ane berlagak cool..

A: yauda, bapak makan aja nasinya.. nanti kalau kurang saya pesankan lagi ya pak? jangan malu- malu..

B: (masi nangis) iya mas.. makasih banyak ya mas.. nanti yang diatas yang bales..

A: iya pak makasi doanya.. Akhirnya ane makan berdua ama beliau,sambil cerita-cerita.

Dari cerita beliau ane tau kalo beliau punya dua anak, yang atu uda meninggal karena kecelakaan. yang atunya uda pergi dari rumah ga pulang-pulang udah 3tahun. istri beliau uda meninggal kena kanker tahun lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang
kredit gara-gara ga bisa ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya.. Miris banget ane dengerin cerita beliau gan, sebatang kara, ga punya rumah, anaknya durhaka, jarang makan.. malah beliau crita pernah dipalak preman waktu mulung di jakarta..

Rasanya ane beruntung banget ama kondisi ane sekarang, ane nyesel pernah ngeluh tentang kerjaan ane, tentang kondisi kosan ane, dsb.. sedangkan bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu tersenyum.. rasanya sepiring nasi padang dan segelas es teh yang ane kasi ga setimpal banget ama pelajaran yang ane dapet.. Tadi ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian dari warung padang ke bapak
itu,itupun pake eyel2an dulu ma bapaknya soalnya beliau ga mau dikasi uang. tapi akhirnya dengan sedikit maksa ane kasi uang ke beliau. ane didoain banyak banget ama bapak tadi..

Dan ada satu hal yang bikin ane tercengang waktu mau ninggalin tempat tadi.. sambil jalan ane noleh ke belakang, si bapak udah ga ada.. ane cariin bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin duit ke dalem kotakan itu! gw makin tersentuh ma beliau.. di tengah-tengah kesulitan yang beliau alami, beliau masi sempet amal! berbagi dengan orang lain..

Ane mewek gan.. ane ngerasa kecil banget sebagai manusia.. ane ngerasa ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat! Ane berdoa semoga bapak itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Tuhan.

Semoga kisah nyata ini dapat menginspirasi kita semua.

Senin, 19 Januari 2015

Kekufuran

Tiang kekufuran ada empat :

sombong, dengki, amarah, dan syahwat.

💎 Sombong akan menghalangi seseorang dari ketundukan.

💎 Dengki akan menghalangi seseorang dari kesediaan untuk menerima nasihat dan memberikan nasihat.

💎 Amarah menghalangi diri untuk bersikap adil.

💎 Sementara syahwat akan menghalangi jiwa untuk mencurahkan waktu dalam rangka ibadah.

👌 Jika tiang kesombongan itu runtuh, dia akan mudah untuk melakukan ketundukan (kepada Allah).

👌 Jika tiang kedengkian itu tumbang, dia akan mudah untuk menerima nasihat dan memberikan nasehat.

👌 Jika tiang amarah itu roboh, dia akan mudah untuk bersikap adil dan tawadhu.

👌 Jika tiang syahwat itu jatuh, dia akan mudah untuk bersikap sabar, menjaga kehormatan diri, dan beribadah.

Memindahkan gunung dari tempatnya,  lebih mudah dibandingkan melenyapkan keempat hal ini dari diri orang yang telah terjangkiti empat penyakit itu.

(Al-Fawaid, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

Teladan Nabi


"Sang Nabi ﷺ"

Apakah kita mengenal Nabi Muhammad tauladan kita?

Sekenal apa kita pada Sang #Nabi ﷺ? Mohon izin merangkum beberapa sifat beliau dari hadits-hadits dalam Asy Syamail karya Imam At Tirmidzi:

1. Perawakan Sang #Nabi ﷺ tidak tinggi, tidak pendek. Rambutnya tidak keriting, tak pula lurus. Wajah beliau tak bulat, bukan pula persegi.

2. Kulit Sang #Nabi ﷺ cerah, putih kemerah-merahan. Rambutnya disisir ketika sebahu, digerai ketika sepapak daun telinga. Dahi beliau lebar.

3. Alis Sang #Nabi ﷺ melengkung panjang, tebal, & nyaris bertaut di tengah. Di antara keduanya terdapat urat yang memerah kala beliau marah.

4. Bola mata Sang #Nabi ﷺ indah & hitam, bulu matanya lentik menawan. Hidungnya mancung, bagian atasnya memancar cahaya. Dua pipinya datar.

5. Janggut Sang #Nabi ﷺ menggaris dari depan telinga, menebal menuju dagu. Mulutnya
lebar, gigi-giginya besar, dari selanya memancar cahaya.

6. Dari bawah janggut Sang #Nabi ﷺ menggalur ke bawah bebulu halus, lewat leher, melebat di dada, melajur bagai tongkat hingga ke pusarnya.

7. Leher Sang #Nabi ﷺ jenjang & indah. Perut beliau sama rata dengan dadanya nan bidang. Jarak antara kedua bahu lebar. Persendiannya kokoh.

8. Lengan Sang #Nabi ﷺ panjang, tapak tangan lebar & tebal, jemarinya ramping. Telapak kaki beliau cekung, halus hingga airpun tak menempel.

9. Sang #Nabi ﷺ berjalan dengan langkah kaki lebar, begitu langsam seolah menuruni bukit, tubuh beliau ikut berguncang anggun tiap langkah.

10. Bila menoleh, #Sang Nabi ﷺ berbalik dengan seluruh badan, lebih sering menunduk dibanding mendangak, melihat dengan sepenuh perhatian.

11. Dulu #Nabi ﷺ suka menyisir rambut ke belakang mirip Ahli Kitab. Saat nyata keingkaran mereka, beliau selisihi dengan menyisir belahnya.

12. Sang #Nabi ﷺ suka meminyaki rambutnya. Kata Anas, uban beliau nan kurang dari 20
helai jadi tersamar. Beliau gemar merapikan janggutnya.

13. Sang #Nabi ﷺ menyukai celak itsmid yang beliau gunakan menjelang tidurnya. Tiga kali untuk kanan & kiri; sejuk & menumbuhkan bulu mata.

14. Di antara pakaian kesukaan Sang #Nabi ﷺ adalah gamis yang putih, hibarah merah buatan Yaman, & baju sampir 2 helai warna hijau & hitam.

15. Sang #Nabi ﷺ berminyak wangi di seluruh tubuhnya. Istri beliau mengoleskan di sekujur badan, lalu beliau sendiri harumkan bagian ‘aurat.

16. Jari manis Sang #Nabi ﷺ dilingkari cincin perak bermata batu hitam Habasyah, ditulisi “Muhammad Rasul Allah”; dilepas jika ke Peturasan.

17. Sang #Nabi ﷺ menyimpan selalu selimut Khadijah; kenangan menenangkan saat beliau terguncang wahyu pertama, & di dalamnya beliau diseru.

18. Sang #Nabi ﷺ gesit berolahraga lari. Kadang bersama istri. Kadang anak-anak kecil; beliau lombakan siapa dulu yang mampu tangkap beliau.

19. #Nabi ﷺ suka minum susu dari wadah yang sama dengan istrinya, ditepatkan di bekas bibirnya. Anggur, zaitun, & buah lain; segigit berdua.

20. Tidur Sang #Nabi ﷺ tidak tengkurap. Jika miring berbantal tapak tangan, kaki disilang. Jika telentang, kaki kanan diletak di atas kiri.

21. Kadang dalam renung khusyu’, Sang #Nabi ﷺ duduk dengan 1 lutut diangkat menempel perut. Suka bersandar bantal, tapi bukan di saat makan.

22. #Nabi ﷺ suka mandi bersama & bercanda bermain air dengan istri-istrinya, bahkan pada Saudah nan tua. Usia tak menghalangi kemesraan itu.

23. Penutup kepala kesayangan #Nabi ﷺ ialah surban hitam, dikenakan dengan ujung menjatuh di pundak. Sandalnya bertali dua dari kulit hewan.

24. Makanan kesukaan #Nabi ﷺ -yang jarang beliau nikmati- adalah paha kambing. Camilannya hais; campuran kurma rendam, kismis, & susu masam.

25. #Nabi ﷺ yang penuh cinta memberi nama bebarang miliknya; dari perkakas rumah-tangga, bejana, gelas, kuda, unta, keledai, pedang, tombak.

26. #Nabi ﷺ makan roti dari tepung utuh tak diayak (dulu dianggap rendah; kini sehat berserat), lauknya garam, minyak zaitun, cuka, & labu.

27. #Nabi ﷺ tak pernah mencela makanan. Jika menyukainya, beliau memakannya penuh syukur. Jika tidak suka, beliau cukup diam tanpa komentar.

28. #Nabi ﷺ mengerjakan sendiri segala urusan rumahtangga yang beliau bisa; menambal baju sobek, menjahit sandal rusak, hingga memerah susu.

29. #Nabi ﷺ amat suka bersiwak bersih gigi; saat hendak shalat, hendak tilawah, hendak menemui tamu/sahabat, juga tiap kali menjumpai istri.

30. #Nabi ﷺ tak pernah jijik pada istri yang sedang haidh (seperti kebiasaan Arab & Yahudi); beliau tetap bermesra, hanya menghindari jima’.

31. Saat ‘Aisyah haidh, #Nabi ﷺ bersandar di pangkuannya sambil tilawah; atau meletakkan kepala di antara kaki ‘Aisyah, tidur dalam hangat.

32. Bahkan tuk shalat malam, #Nabi ﷺ minta izin pada istri nan lagi bersama di ranjang; “Apa kau ridha jika malam ini aku menghadap Rabbku?

33. Karena sempitnya kamar #Nabi ﷺ, tahajjud beliau menghadap ‘Aisyah berbaring. Jika hendak sujud, diisyarati kaki sang istri agar ditekuk.

34. Sang #Nabi ﷺ amatlah pemalu, lebih tersipu dibanding gadis dalam pingitannya. Tak pernah terbahak, hanya senyum tulusnya semanis madu.

35. Sang #Nabi ﷺ tak suka diistimewakan. Jika berbagi peran di perjalanan beliau selalu mencari peluang berkontribusi; hatta menyiapkan api.

36. Jika dihadapkan pada pilihan, Sang #Nabi ﷺ selalu mengambil hal yang ringan & mudah; selama ia tak jatuh pada apa yang dilarang Allah.

37. “Tak pernah kulihat”, kata Anas, “#Nabi ﷺ marah atau membalas laku buruk atas diri beliau. Beliau marah jika Allah & agamaNya dinista.”

38. “Pernah 3 x hilal berlalu”, ujar ‘Aisyah, “Tiada nyala api di rumah kami.” Apa penyambung hidup #Nabi ﷺ?, tanya ‘Urwah. “Kurma & air .”

39. Kelembutan Sang #Nabi ﷺ tak terhalangi & tak menghalangi ibadahnya. Umamah binti Abil ‘Ash, sang cucu, sering digendong dalam shalatnya.

40. Al Husain naik ke punggung #Nabi ﷺ saat sujud. Beliau tak bangkit hingga Al Husain puas bermain. Nanti, beliau minta maaf pada hadirin.

41. Saat para cucu jadikan #Nabi ﷺ kuda-kudaan, merangkak kian-kemari, kata Abu Hurairah, “Tunggangan kalian paling mulia di langit & bumi”.

42. #Nabi ﷺ lalu tersenyum bersabda, "Pun penunggangnya, adalah yang terbaik." Ya Allah, curahi kami rahmatMu tuk kelak bersamanya di surga.